Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota parlemen Republik Demokratik Kongo pada Rabu, 30 Maret 2022, melakukan pemungutan suara sebagai upaya untuk mendongkel Menteri Ekonomi Republik Demokratik Kongo Jean-Marie Kalumba dari jabatannya. Kalumba dituduh sebagai biang kerok kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok dan dianggap sudah salah kelola industri perikanan serta permasalahan lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kalumba diberikan waktu 48 jam untuk mengumumkan pengunduran dirinya setelah pemungutan suara anggota parlemen menyatakan mosi tidak percaya. Kalumba dinominasikan untuk duduk diposisi itu oleh Presiden Republik Demokratik Kongo Felix Tshisekedi.
Habimana (45), bersama dengan anak-anaknya berjalan menuju pasar untuk menjual tembikar di pulau Idjwi, Republik Kongo, 23 November 2016. Pigmi Kongo hidup ditengah-tengah hutan dengan bertahan hidup melalui berburu dan memanfaatkan tanaman di hutan. REUTERS/Therese Di Campo
Mosi tidak percaya ditanda-tangani oleh anggota parlemen, yang juga memuat sejumlah komplain pada Kalumba. Diantara hal yang dikeluhkan itu adalah kurangnya kebijakan untuk mendukung para nelayan dan seringnya terjadi kekurangan gas sehingga mendorong naiknya ongkos transportasi.
Kalumba belum mau berkomentar perihal ini. Sebelumnya pada tahun lalu, mantan Perdana Menteri Kongo Sylvestre Ilunga Ilunkamba, juga kena mosi tidak percaya dari parlemen Republik Demokratik Kongo sehingga memaksanya meninggalkan jabatan.
Republik Demokratik Kongo adalah sebuah negara penghasil tembaga terbesar di Afrika dan penambang logam kobalt terkemuka di dunia. Sayang, Kongo masih menjadi salah satu negara termiskin dan paling tertinggal perkembangannya di dunia.
Pada pekan ini, Pemerintah Republik Demokratik Kongo diperkirakan akan mengumumkan kebijakan baru untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan terkait konflik Rusia – Ukraina, yang berdampak pada ekonomi negara itu. Bank sentral Kong pada Januari lalu mengatakan inflasi di negara itu sekitar 5,1 persen pada 2021 dan diperkirakan akan tetap di 5 persen pada 2022 ini.
Sumber: Reuters
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.