Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Beijing - Pemerintah Cina kini tengah menyelidiki laporan yang mengatakan hampir 500 siswa jatuh sakit, termasuk sakit kanker, di sebuah sekolah yang dibangun dekat pabrik kimia yang baru ditutup di timur Cina.
CCTV mengatakan konsentrasi tinggi beberapa bahan kimia beracun mungkin menyebabkan kasus limfoma dan leukemia di kalangan siswa di Sekolah Bahasa Asing di Kota Changzhou, 170 kilometer di timur laut Shanghai.
Seperti dilansir Irish Times, Senin, 18 April 2016, para siswa mengeluhkan "bau yang tidak biasa" dari tiga bekas pabrik kimia di dekat sekolah mereka.
Sekitar 641 siswa diperiksa sejak itu, dan dari jumlah tersebut, sebanyak 493 siswa ternyata mengalami kelainan darah dan penyakit, seperti dermatitis, eksim, dan bronkitis. Beberapa di antara mereka bahkan telah didiagnosis terkena leukemia dan limfoma.
Kementerian Pendidikan mengatakan sudah mengirim tim untuk menyelidiki kasus tersebut. Adapun pemerintah daerah di provinsi Jiangsu mengatakan mereka akan meninjau kembali masalah ini setelah awalnya menyangkal isu kualitas tanah dalam sebuah wawancara dengan CCTV.
Stasiun televisi lokal itu mengatakan sekolah dan pemerintah daerah mungkin hanya menguji situs itu untuk pencemaran biasa. Namun tidak meneliti bahan kimia dan logam berat dalam produksi pestisida di dekat lokasi sekolah tersebut.
Kementerian Pendidikan dalam blog resminya mengatakan pihaknya memandang penting masalah yang dilaporkan dan berkomitmen melindungi siswa dari segi fisik dan kesehatan mental.
Sekolah di Changzhou yang memiliki lebih 2.000 siswa itu bersebelahan dengan sebuah pabrik yang dulunya digunakan Changlong Chemicals Company, sebuah perusahaan kimia yang dalam pengawasan karena diduga melakukan pencemaran lingkungan.
Pan Xiaochuan, profesor di sekolah kesehatan publik Peking University, mengatakan tingginya jumlah siswa yang didiagnosis dengan penyakit dalam waktu singkat bisa dihubungkan dengan tingkat polusi berat.
Investigasi CCTV, yang mengutip seorang narasumber, mengatakan pekerja membuang atau mengubur sisa bahan kimia di daerah itu. Banyak karyawan perusahaan yang juga terkena penyakit kulit.
Survei lingkungan di lokasi itu memang menemukan kadar toksik bahan kimia klorobenzin hampir 95 ribu kali lipat dari batas yang diperbolehkan.
GLOBAL NEWS | IRISH TIMES | YON DEMA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini