Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, New York – Sejumlah aksi penjarahan terjadi di pusat perbelanjaan barang mahal di Kota New York, Amerika Serikat, saat berlangsungnya demonstrasi memprotes tewasnya seorang warga kulit hitam bernama George Floyd.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepala Kontra-terorisme dan Intelijen NYPD, John Millter, mengatakan ada upaya terkoordinasi dari para penjarah untuk menarget kawasan orang kaya yaitu SoHo di Manhattan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Terkait penjarahan, itu kegagalan intelijen,” kata Miller saat briefing pada Sabtu, 6 Juni 2020.
Miller mengatakan ada beberapa ratus orang berkumpul di sebuah lokasi untuk menjarah dan polisi tidak tahu.
“Itu kesalahan saya,” kata dia. Polisi coba menelusuri kegagalan mencari informasi terkait rencana penjarahan itu.
Aksi penjarahan meluas di kawasan timur New York seperti pusat perbelanjaan barang bermerek Fifth Avenue dan Madison Avenue.
Kedua kawasan ini terletak dekat dengan menara Trump Tower, milik Presiden AS, Donald Trump.
Aksi penjarahan massal ini meluas hingga ke arah selatan yaitu Herald Square.
Sejumlah penjarah terlihat masuk ke dalam gedung Macy. Polisi kemudian berhasil menangkap sebagian penjarah menjelang tengah malam.
Aksi penjarahan ini berlangsung di tengah kerusuhan massal dengan sejumlah mobil polisi terbakar, gedung dirusak, dan grafiti ditulis di tembok-tembok. Sejumlah kaca pecah.
Warga marah terkait kasus tewasnya seorang warga kulit hitam George Floyd, yang tewas setelah ditindih polisi yang menangkapnya. Warga menilai tindakan kekerasan oleh polisi diwarnai sentimen rasisme karena polisi pelaku berkulit putih.