Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Pramuka AS Bangkrut, Hadapi Ratusan Gugatan Pelecehan Seksual

Di usia 110 tahun pada 8 Februari 2020, organisasi Pramuka AS bangkrut dan menghadapi ratusan gugatan kasus pelecehan seksual.

18 Februari 2020 | 18.08 WIB

Perwakilan Pramuka asal Amerika Serikat menghadiri Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-51 di Taman Wiladatika, Cibubur, Depok, Jawa Barat, Senin (3/9). TEMPO/Subekti
Perbesar
Perwakilan Pramuka asal Amerika Serikat menghadiri Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-51 di Taman Wiladatika, Cibubur, Depok, Jawa Barat, Senin (3/9). TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Di usia 110 tahun pada 8 Februari 2020, organisasi Pramuka AS bangkrut. Pernyataan bangkrut terungkap dalam dokumen pengadilan di Delaware pada Selasa pagi waktu setempat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Kebangkrutan Pramuka AS terjadi di tengah menghadapi ratusan gugatan hukum kasus pelecehan seksual yang dialami anak-anak Pramuka dan penurunan drastis jumlah anggota.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut laporan CNN, Pramuka AS menghadapi tuntutan kewajiban antara US$ 100 juta hingga US$ 500 juta, namun aset yang tercatat tinggal sekitar US$ 50 ribu.

"Ini tragedi," kata Paul Mones, seorang jaksa berkantor di Los Angeles dan saat ini menangani ratusan perkara korban pelecehan seksual yang diajukan secara pribadi.

Anak-anak Pramuka AS mengalami pelecehan seksual mulai dari tindakan pelaku menggoda mereka berulang kali, mempertontonkan pornografi, dan memaksa melakukan seks anal atau oral.

Organisasi Pramuka AS kemudian menyatakan pihaknya sangat peduli kepada semua anak yang menjadi korban pelecehan seksual dan menyatakan permohonan maaf kepada semua pihak atas peristiwa itu.

Organisasi Pramuka ini berjanji membawa kasus pelecehan seksual ini ke penegakan hukum. Pihaknya juga menyatakan akan membayar biaya konseling.

Atas pernyataan bangkrut, seluruh gugatan sipil atas kasus pelecehan seksual di organisasi Pramuka AS ini ditangguhkan.

Isu tentang Pramuka AS bangkrut sudah dilaporkan The Wall Street Journal pada awal Desember 2018 ketika organisasi itu menyewa kantor hukum Sidlye Austin LPP untuk kemungkinan mengajukan bangkrut.

Sejak itu hingga 14 bulan kemudian, organisasi anak muda ini membolehkan anak-anak perempuan bergabung dengan Pramuka. Ini terlihat sebagai upaya untuk mendongkrak jumlah anggota Pramuka yang mengalami penurunan.

Pekan lalu, Pramuka AS mengumumkan kerja samanya dengan 1in6, organisasi terkemuka untuk penyintas laki-laki kasus pelecehan seksual. Kerja sama ini untuk memperluas dukungan dan pelayanan Pramuka kepada korban yang membutuhkan.

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus