Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Petugas keamanan bandara Kathmandu Nepal yang waspada berhasil menggagalkan seorang pria Cina yang hendak menyelundupkan emas 1 kilogram di dalam anus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Gulfnews, 9 Desember 2019, personel keamanan di Bandara Internasional Tribhuvan (TIA) Kathmandu menangkap warga negara Cina bernama Sa Luitui, 22 tahun, pekan lalu setelah mesin sinar-X mendeteksi logam di tubuhnya selama pemeriksaan keamanan di jalan masuk melalui gerbang titik kedatangan. Dia telah mendarat dalam penerbangan Tibet Air dari Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Polisi curiga ada sesuatu yang salah dengan pria itu setelah ia terlihat bertingkah mencurigakan dan berjalan dengan cara yang aneh, lapor Himalayan Times.
Saat ditanyai, pria Cina itu mengaku menyembunyikan emas di duburnya.
Polisi, dengan bantuan dokter di Rumah Sakit KMC di Sinamangal, mengeluarkan barang selundupan yang ia letakkan di dalam kondom.
Bandara telah melaporkan tiga kasus penyelundupan emas semacam itu sebelumnya.
Pekan lalu, dua warga negara Cina lainnya ditangkap dengan delapan kilogram emas yang tidak diumumkan diselundupkan melalui bandara.
Polisi mengatakan penyelundup mengubah modus operandi mereka untuk menyelundupkan emas melalui Bandara Internasional Tribhuvan.
Menyembunyikan emas di anus, kotak baterai, laptop, bagasi, saringan udara kendaraan, truk kargo dan sol sepatu bagian dalam adalah beberapa cara yang diadopsi oleh penyelundup.
Penyelundup juga membentuk emas menjadi perhiasan dan memakainya untuk mengakali pejabat keamanan.
Sindikat penyelunp juga telah menggunakan pekerja migran Nepal yang kembali untuk menyelundupkan emas.
Menurut statistik yang dirilis oleh Kepolisian Nepal, pihaknya menyita 108 kg emas pada tahun fiskal 2018-19 dibandingkan dengan 72 kg pada tahun fiskal sebelumnya.
Para pejabat mengatakan mereka tidak dapat sepenuhnya mengendalikan penyelundupan emas karena kekurangan alat skrining dan detektor canggih di sepanjang perbatasan dan TIA.
Sebagian besar emas yang diselundupkan memasuki Nepal melalui titik perbatasan TIA dan Tatopani dan Rasuwagadi-Kerung dari Tibet, Cina.