Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satu bulan setelah Gunung Fuego di Guatemala meletus dahsyat dan menewaskan 100 orang lebih, badan penanggulangan bencana negara mengumumkan jumlah korban hilang menjadi 332, dua pertiga lebih dari jumlah korban jiwa.
Pihak berwenang memeriksa catatan dari rumah sakit, tempat penampungan, sekolah dan registrasi online serta perusahaan dan pelayanan kesehatan Guatemala untuk memperbarui penghitungan, seperti yang diungkap oleh lembaga bencana CONRED, yang dilaporkan Reuters, 5 Juli 2018.
Baca: Trauma Anak-anak Korban Letusan Gunung Fuego Guatemala
Sebelumnya dikatakan 197 orang hilang sejak letusan debu, abu dan gas panas yang dikenal sebagai aliran piroklastik pada 3 Juni lalu dari gunung berapi Fuego, yang merupakan aktivitas vulkanik terbesarnya selama 40 tahun terakhir.
Setidaknya 113 orang tewas dan beberapa di daerah yang paling parah terkena kehilangan hampir semua anggota keluarga mereka.
Deretan kantung mayat yang berisikan jenazah korban letusan gunung berapi Fuego, di gudang cinderblock yang diubah menjadi kamar mayat sementara, di Escuintla, Guatemala, Jumat, 8 Juni 2018. Bencana ini dianggap sebagai letusan gunung berapi paling kejam di Guatemala dalam lebih dari satu abad. (AP Photo/Sonia Perez)
Gunung Fuego setinggi 3,763 meter, yang namanya berarti api dalam bahasa Spanyol, adalah salah satu dari beberapa gunung berapi aktif di antara 34 gunung yang terletak di Guatemala.
Gunung berapi ini terletak sekitar 40 kilometer barat daya ibu kota, Guatemala City, dekat kota kolonial yang indah dari Antigua, sebuah situs warisan dunia UNESCO
Baca: Situasi Gunung Fuego Guatemala sangat Kritis, Bisa Meletus lagi
Associated Press melaporkan sedikitnya 85 jenazah dari 113 korban tewas telah diidentifikasi. Namun kelompok independen yang dikenal sebagai Antigua to the Rescue, mengatakan jumlah korban tewas bisa mencapai 2.900 orang.
Antigua to the Rescue mengatakan estimasi ini berdasarkan penyelidikannya sendiri dan wawancara dengan orang-orang di tempat pengungsian, terutama penduduk desa yang hancur, San Miguel Los Lotes.
Tujuh korban letusan Gunung Fuego, diantarkan ke peristirahatan yang terakhir di San Juan Alotenango, Guatemala, Senin, 4 Juni 2018. Gunung Fuego terlihat di latar belakang rombongan warga yang mengantar ke pemakaman. AP/Luis Soto
Juru bicara CONRED, David de Leon, mengatakan bahwa agensi itu menghormati penghintungan organisasi lain tentang penghitungan korban bencana, tetapi ia bertahan dengan hitungan resminya.
Lihat foto: Duka Kerabat Korban Letusan Gunung Fuego
"Sangat penting untuk mengetahui basis atau sumber yang berfungsi untuk menentukan angka yang dibuat publik," kata kata de Leon.
Lebih dari 3.600 orang tinggal di tempat pengungsian yang dijalankan oleh otoritas lokal dan badan amal. Pekan lalu, CONRED mengumumkan hampir 200 permukiman di sekitar Gunung Fuego tidak bisa dihuni atau berisiko tinggi karena ancaman letusan susulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini