Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Shehbaz Sharif Jadi PM Pakistan, 100 Pendukung Khan Mundur dari Parlemen

Terpilihnya Shehbaz Sharif sebagai Perdana Menteri Pakistan disambut dengan mundurnya lebih dari 100 anggota parlemen pendukung Khan.

11 April 2022 | 22.56 WIB

Shehbaz Sharif, REUTERS/Akhtar Soomro
Perbesar
Shehbaz Sharif, REUTERS/Akhtar Soomro

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Terpilihnya pemimpin oposisi Shehbaz Sharif sebagai Perdana Menteri Pakistan disambut dengan mundurnya lebih dari 100 anggota parlemen pendukung PM yang digulingkan Imran Khan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Sharif, yang pro-Barat, terpilih sebagai perdana menteri pada Senin, 11 April 2022, menyusul krisis konstitusi selama seminggu yang mencapai puncaknya pada Minggu ketika Imran Khan kalah dalam mosi tidak percaya di parlemen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepergiannya dari kekuasaan memicu protes jalanan dan pengunduran diri massal anggota parlemen dari partai Khan Pakistan Tehreek-e-Insaf sebagai protes atas perubahan pemerintahan.

Jika pengunduran diri diterima oleh ketua perlemen, Pakistan akan menghadapi prospek lebih dari 100 pemilihan sela dalam dua bulan, gangguan besar bagi Sharif, 70 tahun, dan mitra koalisinya sekaligus bisa menjadi dasar bagi Khan, 69 rtahun, untuk memobilisasi dukungannya.

Proses politik ini bisa membuat negara bersenjata nuklir berpenduduk 220 juta orang itu, rentan gejolak politik dan ekonomi.

Sharif memiliki reputasi di dalam negeri sebagai administrator yang efektif lebih dari sebagai politisi. Dia adalah adik dari tiga kali perdana menteri Nawaz Sharif. 

Analis mengatakan Shehbaz, tidak seperti Nawaz, menikmati hubungan baik dengan militer Pakistan, yang secara tradisional mengontrol kebijakan luar negeri dan pertahanan.

Setelah pemungutan suara Senin, Sharif berjanji untuk mengatasi kelesuan ekonomi yang telah menyebabkan rupee mencapai titik terendah sepanjang masa dan bank sentral menerapkan kenaikan suku bunga terbesar dalam beberapa dekade pekan lalu.

"Jika kita harus menyelamatkan kapal yang tenggelam, yang kita semua butuhkan adalah kerja keras, persatuan dan kesatuan," katanya kepada parlemen. "Kita memulai era baru pembangunan hari ini."

Berikutnya: Imran Khan merasa AS di belakang kejatuhannya

Sharif muncul sebagai pemimpin oposisi bersatu untuk menggulingkan Khan, mantan bintang kriket yang mengklaim bahwa Amerika Serikat berada di balik kejatuhannya, namun dibantah Washington.

Sharif mengatakan dalam sebuah wawancara pekan lalu hubungan baik dengan Amerika Serikat sangat penting bagi Pakistan, sangat kontras dengan hubungan panas Khan dengan Washington.

Dalam pidato perdananya, dia juga berbicara tentang peningkatan hubungan dengan tetangga India dan Cina.

"Kami menginginkan hubungan baik dengan India tetapi perdamaian yang tahan lama tidak akan mungkin terjadi tanpa solusi Kashmir," katanya, merujuk pada wilayah Himalaya yang diperebutkan beberapa negara.

Dia mengatakan pemerintahnya akan mempercepat pembangunan Koridor Ekonomi Cina-Pakistan (CPEC) senilai $60 miliar - bagian dari Inisiatif Road and Belt Beijing.

Labilnya politik Pakistan terlihat dari tidak adanya perdana menteri terpilih bisa menyelesaikan masa jabatan penuh sejak negara ini merebut kemerdekaan dari Inggris Raya pada 1947, meskipun Khan adalah orang pertama yang dilengserkan dengan mosi tidak percaya.

Militer telah memerintah negara itu selama hampir setengah dari hampir 75 tahun sejarahnya. Militer mendukung Khan dan agenda konservatifnya ketika dia memenangkan pemilihan pada 2018.

Dukungan itu berkurang setelah perselisihan tentang penunjukan kepala intelijen militer dan masalah ekonomi.

Ribuan pendukung Khan di beberapa kota mengadakan protes terhadap pemecatannya yang berlangsung hingga Senin dini hari.

Nawaz Sharif dilarang oleh Mahkamah Agung pada tahun 2017 untuk memegang jabatan publik dan kemudian pergi ke luar negeri untuk perawatan medis setelah menjalani hanya beberapa bulan dari hukuman penjara 10 tahun karena tuduhan korupsi.

"Tidak ada penghinaan yang lebih besar untuk negara ini," kata Khan tentang prospek terpilihnya Shehbaz Sharif.

Reuters

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus