Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ziad Zaheredin, Duta Besar Suriah untuk Indonesia, meyakinkan negaranya sudah aman. Hal itu ditandai dari semakin banyaknya wilayah-wilayah yang sudah dikuasai Damaskus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sekarang sudah ada komisi yang dibentuk untuk mengatasi masalah keamanan. Banyak kota yang dulu dikuasai teroris, sekarang sudah dikuasai negara. Saat ini kami dalam masa pemulihan," kata Zaheredin, Selasa, 22 Januari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warga Suriah yang mengungsi saat perang meletup, sekarang dihimbau untuk kembali karena Suriah sudah aman. Negara itu sekarang telah membuka pintu bagi kedatangan warga negaranya ke tanah air.
"Suriah bukan Suriah seperti biasa jika tanpa warga negaranya. Kami menunggu kedatangan warga Suriah. Mereka tak perlu mengkhawatirkan apa pun, kami menerima kembali warga Suriah. Saya prihatin karena mereka mengungsi demi keamanan," ujarnya.
Pengendara motor melewati puing-puing gedung yang rusak akibat perang di kamp Yarmouk Palestina, Damaskus, Suriah, Rabu, 10 Oktober 2018. Distrik ini baru berhasil direbut pasukan pemerintah lima bulan lalu. REUTERS/Omar Sanadiki
Zaheredin memperkirakan ada sekitar 300.000 warga Suriah yang sudah pulang ke Suriah. Pihaknya berharap akan semakin banyak warga yang mau pulang kampung, namun dia pun menyadari tak bisa memaksa warga negaranya untuk pulang ke Suriah.
Untuk mendorong warga Suriah pulang kampung, Damaskus menjanjikan pemberian bantuan dan akan menyambut mereka dengan baik. Sebab bagaimana pun mereka tetap warga negara Suriah.
Zaheredin menekankan Damaskus sampai sekarang tetap berupaya memberikan perlindungan pada warga negaranya yang tinggal di tempat-tempat pengungsian. Diantara perlindungan itu adalah kemudahan penerbitan paspor. Upaya perlindungan terhadap pengungsi diakui Duta Besar Zaheredin bukan perkara mudah, terlebih di tempat pengungsian bukan hanya warga Suriah yang tinggal, tetapi mereka telah tercampur dengan warga dari negara lain.