Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota senior Taliban mengatakan Taliban saat ini sedang menghubungi mantan pilot dan tentara angkatan bersenjata Afganistan untuk membujuk mereka bergabung dengan angkatan bersenjata Afganistan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang anggota senior Taliban, Waheedullah Hashimi, yang memiliki akses ke pengambilan keputusan kelompok Taliban, mengatakan Taliban berencana untuk membentuk pasukan nasional baru yang akan mencakup anggotanya sendiri serta tentara pemerintah yang bersedia bergabung, dilaporkan Reuters, 18 Agustus 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sebagian besar dari mereka telah mendapatkan pelatihan di Turki dan Jerman dan Inggris. Jadi kami akan berbicara dengan mereka untuk kembali ke posisi mereka," kata Hashimi kepada Reuters.
"Tentu saja kami akan memiliki beberapa perubahan, untuk melakukan beberapa reformasi di ketentaraan, tetapi kami masih membutuhkan mereka dan akan memanggil mereka untuk bergabung dengan kami," katanya.
Seorang pilot A-29 Afganistan bersiap untuk terbang di kokpit pesawatnya, di Lapangan Terbang Kandahar, Afganistan 10 September 2017. Gambar diambil 10 September 2017.[U.S. Air Force/Staff Sgt. Alexander W. Riedel/Handout via REUTERS]
Seberapa sukses perekrutan itu masih harus dilihat. Ribuan tentara telah dibunuh oleh gerilyawan Taliban selama 20 tahun terakhir, dan baru-baru ini kelompok itu menargetkan pilot Afganistan yang dilatih AS karena peran penting mereka.
Hashimi mengatakan Taliban sangat membutuhkan pilot karena mereka tidak memilikinya, sementara mereka telah menyita helikopter dan pesawat lain di berbagai lapangan udara Afganistan selama penaklukan kilat mereka di Afganistan setelah pasukan asing mundur.
"Kami memiliki kontak dengan banyak pilot," katanya. "Dan kami telah meminta mereka untuk datang dan bergabung, bergabung dengan saudara-saudara mereka, pemerintah mereka. Kami memanggil banyak dari mereka dan mencari nomor (orang lain) untuk memanggil mereka dan mengundang mereka ke pekerjaan mereka."
Dia mengatakan Taliban mengharapkan negara-negara tetangga untuk mengembalikan pesawat yang telah mendarat di wilayah mereka, merujuk pada 22 pesawat militer, 24 helikopter dan ratusan tentara Afganistan yang melarikan diri ke Uzbekistan selama akhir pekan.
REUTERS