Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan militer Mesir menjatuhkan hukuman penjara percobaan dua bulan terhadap enam orang karena keterlibatan mereka dalam drama yang dianggap menghina angkatan bersenjata Mesir.
Dilansir dari Associated Press, 26 Juli 2018, Asosiasi untuk Kebebasan Berpikir dan Ekspresi mengatakan Pengadilan Militer Militer Kairo menghukum dramawan, direktur dan pejabat klub olahraga Kairo di mana drama yang dipentaskan "menyebarkan berita palsu". Mereka ditangkap pada bulan Maret lalu.
Presiden Abdel-Fattah el-Sissi mengatakan awal tahun ini bahwa setiap pencemaran nama baik pasukan keamanan negara akan dikenai tuduhan "pengkhianatan tingkat tinggi."
Baca: Mesir akan Denda Rp 2 Juta untuk Penari Tantangan Viral 'Kiki'
Pasalnya, judul drama itu, seperti dilansir dari Times of Israel, diambil dari nama seorang wajib militer polisi, Suleiman Khater, yang menembak mati tujuh wisatawan Israel di Ras Burqa, daerah resor pantai di Semenanjung Sinai di mana dia ditugaskan pada 5 Oktober 1985. Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. tetapi ditemukan tewas di selnya setahun kemudian.
Suleiman Khater [Times of Israel]
Para pejabat Mesir enggan memberikan rincian vonis. Tidak jelas bagaimana permainan itu dianggap oleh pihak berwenang sebagai penghinaan terhadap pasukan keamanan.
Khater menembaki sekelompok orang Israel di pantai, kemudian senjatanya dilucuti oleh sesama tentara Mesir. Khater membunuh tujuh dari delapan orang yang ia targetkan, tiga orang dewasa dan empat anak kecil.
Baca: Mesir Perpanjang Masa Tahanan Jurnalis Al Jazeera
Otoritas Mesir menggambarkan dia menderita gangguan kejiwaan, tuduhan ini kemungkinan untuk mengurangi ketegangan dengan Israel atas insiden itu.
Pada tanggal 7 Januari 1986, Khater ditemukan tergantung di kamarnya di sebuah rumah sakit penjara militer menggunakan sobekan selimut plastik.
Menyusul kematian Khater, banyak orang di Mesir, termasuk kerabat dekatnya, menggambarkannya sebagai pria beragama yang tidak mau bunuh diri dan menduga dia dibunuh atas perintah pemerintah presiden Hosni Mubarak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini