Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Meningkatnya pertumbuhan kasus baru COVID-19 di Inggris membuat pemerintah setempat menimbang berbagai opsi pembatasan. Dari yang awalnya memperketat lockdown di beberapa titik, sekarang Pemerintah Inggris menimbang kemungkinan lockdown secara nasional.
Hal itu dinyatakan oleh Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock dalam rapat di Gedung Parlemen Inggris. Menurutnya, situasi pandemi COVID-19 di Inggris sungguh rumit sehingga membutuhkan penanganan yang tegas. Apalagi, sistem kesehatan belum tentu mampu menangani jika pandemi terus memburuk.
"Kami tidak menutup kemungkinan apapun," ujar Matt Hancock, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 4 Januari 2021.
Pekan lalu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan bahwa Inggris kemungkinan akan menerapkan lockdown yang lebih ketat. Namun, kala itu, ia belum menyatakan apakah yang ia maksud dengan lockdown ketat adalah lockdown yang bersifat nasional.
Saat ini, Inggris masih menerapkan pembatasan sosial yang terdiri atas beberapa tingkatan. Tingkatan tertinggi adalah level 4 yang pada dasarnya adalah lockdown. Kota-kota di Inggris selatan, seperti London, termasuk yang menghadapi level tersebut menyusul terdeteksinya varian baru COVID-19 di sana.
Di luar pembatasan sosial yang sudah berjalan, Inggris telah menggelar vaksinasi COVID-19 dan mengaktifkan RS darurat yang dulu mereka gunakan di periode awal pandemi. Vaksinasi mereka menggunakan vaksin COVID-19 buatan Pfizer serta AstraZeneca yang belum lama ini disahkan.
Adapun untuk total kasus dan kematian di Inggris akibat COVID-19 ada 2,6 juta kasus dan 75 ribu kematian.
ISTMAN MP | REUTERS
https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-britain-hancock/uk-health-minister-does-not-rule-out-new-national-lockdown-idUSKBN2990M4?il=0
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini