Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Taiwan telah mengeluh selama tiga tahun terakhir tentang meningkatnya aktivitas militer Cina di dekat pulau itu karena Beijing berusaha untuk menegaskan klaim kedaulatannya. Taiwan melaporkan pada Kamis hari kedua serangan angkatan udara Cina skala besar ke zona identifikasi pertahanan udaranya. Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa selama 24 jam terakhir pihaknya telah melihat 21 pesawat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Cina mengatakan kegiatannya di wilayah itu dibenarkan karena berusaha mempertahankan integritas teritorialnya. Cina juga beralasan untuk memperingatkan Amerika Serikat agar tidak bekerja sama dengan Taiwan, meskipun hal ini menimbulkan kemarahan di Taipei.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan sebanyak 17 pesawat tempur J-10 dan empat pesawat tempur J-16 milik Cina telah terbang ke sudut barat daya zona identifikasi pertahanan udara Taiwan. Pesawat J-10, terbang lebih dekat ke pantai Cina daripada Taiwan, sementara J-16, pesawat tempur yang jauh lebih baru dan lebih maju, terbang ke timur laut Kepulauan Prata yang dikuasai Taiwan. Kementerian pada Rabu melaporkan 19 pesawat China terbang di zona pertahanan udara Taiwan.
Tak satupun dari pesawat melintasi garis median Selat Taiwan yang sensitif, yang berfungsi sebagai penghalang tidak resmi antara kedua pihak. Namun Angkatan Udara Cina telah terbang hampir setiap hari sejak melakukan latihan perang di dekat Taiwan Agustus lalu.
Cina belum mengomentari aktivitas militernya di dekat Taiwan. Pada Januari, Cina mengatakan pihaknya mengadakan latihan tempur di sekitar pulau itu untuk melawan tindakan provokatif pasukan eksternal dan pasukan separatis kemerdekaan Taiwan.
Diganggu Cina, Amerika Serikat Kirim Jet Tempur F-16
Amerika Serikat menyetujui rencana penjualan senjata baru senilai US$ 619 juta ke Taiwan. Senjata yang akan dikirimkan termasuk rudal untuk armada jet tempur F-16, karena pulau itu melaporkan hari kedua serangan angkatan udara Cina skala besar di dekatnya.
Pentagon mengatakan pada Rabu, 1 Maret 2023, bahwa Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui potensi penjualan senjata dan peralatan ke Taiwan yang mencakup 200 Advanced Medium Range Air-to-Air Missiles (AMRAAM) anti-pesawat dan 100 rudal AGM-88B HARM yang dapat menyerang daratan.
"Penjualan yang diusulkan akan berkontribusi pada kemampuan Taiwan untuk menyediakan pertahanan wilayah udara, keamanan regional dan interoperabilitas dengan Amerika Serikat," katanya dalam sebuah pernyataan.
Hal senada juga disampaikan oleh Kementerian pertahanan Taiwan. Menurutnya, rudal itu akan membantu mempertahankan wilayah udara untuk menghadapi ancaman dan provokasi dari militer Cina. Raytheon Technologies dan Lockheed Martin adalah kontraktor utama. China telah memberikan sanksi kepada kedua perusahaan karena menjual senjata ke Taiwan.
Jet Tempur F-16 adalah salah satu jet tempur legendaris buatan Amerika Serikat. Pada 49 tahun silam, tepatnya 2 Februari 1974, F-16 Fighting Falcon terbang untuk pertama kalinya secara resmi. Jet tempur ini telah digunakan oleh 28 negara dan per Juni 2018 telah mencapai angka produksi 4.604.
Mengutip buku Beyond the Horizons: The Lockheed, sebagai salah satu jet tempur terlaris, F-16 memiliki sederet keunggulan. F-16 tergolong jet tempur yang sangat gesit berkat bentuk dan bobotnya yang ringan untuk ukuran jet tempur. Untuk propulsi, F-16 ditunjang satu mesin turbofan General Electric F110-GE-129. Versi lainnya menggunakan Pratt & Whitney F100-PW-229. Ini membuat F-16 dapat melesat hingga 2.121 km/jam alias 2 kali kecepatan suara.
F-16 dapat membawa berbagai jenis persenjataan seperti rudal air-to-air seperti AIM-9 Sidewinder dan AIM-9 Sidewinder, rudal udara-ke-darat seperti AGM-65 Maverick dan AGM-88 HARM, rudal anti-kapal, roket, beberapa jenis bom pintar, serta perangkat electronic countermeasures. Selain itu, F-16 juga dilengkapi dengan meriam putar 20 mm M61A1 Vulcan untuk pertempuran jarak dekat.
Kerjasama AS-Taiwan Perburuk Hubungan dengan Cina
Penjualan senjata kemungkinan akan memperburuk hubungan yang sudah tegang antara Washington dan Beijing. Amerika Serikat dinilai tak beralasan mendukung Taiwan, pulau yang diklaim Cina sebagai bagian dari wilayahnya.
Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan dengan tegas menentang penjualan senjata dari AS. Beijing menambahkan bahwa Amerika Serikat harus menghentikan penjualan senjata dan kontak militer dengan Taiwan.
REUTERS