Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Ukraina Temukan Banyak Komponen China di Senjata-senjata Rusia

Ukraina dapat mengidentifikasi beberapa produsen atau pemasok dan membagikan informasi tersebut dengan sekutu Barat.

15 April 2023 | 03.00 WIB

Seorang petugas polisi memeriksa sisa-sisa rudal Rusia yang menghantam daerah pemukiman, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di Zaporizhzhia, Ukraina 9 April 2023. REUTERS/Stringer
Perbesar
Seorang petugas polisi memeriksa sisa-sisa rudal Rusia yang menghantam daerah pemukiman, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di Zaporizhzhia, Ukraina 9 April 2023. REUTERS/Stringer

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Ukraina menemukan semakin banyak komponen dari China dalam senjata Rusia yang digunakan di Ukraina, seorang penasihat senior di kantor Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan kepada Reuters, karena pasokan Barat diperas oleh sanksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dalam "senjata yang ditemukan dari medan perang, kami terus menemukan elektronik yang berbeda," kata Vladyslav Vlasiuk, yang menjadi penasihat kepala staf presiden tentang kebijakan sanksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Trennya sekarang komponen buatan Barat lebih sedikit tapi lebih banyak – tidak sulit ditebak komponen buatan negara mana. Tentu saja China,” ujarnya melalui video call.

China telah berulang kali membantah mengirim peralatan militer ke Rusia sejak invasi habis-habisan Moskow ke Ukraina pada Februari 2022. Serangan itu memicu sanksi Barat, termasuk pengiriman teknologi militer dan penggunaan ganda seperti microchip yang dapat digunakan pada peralatan biasa atau senjata.

Data intelijen yang dikumpulkan oleh para ahli Ukraina dari medan perang dan dibagikan kepada Reuters menyatakan bahwa komponen buatan China ditemukan dalam sistem navigasi di pesawat tak berawak Orlan yang sebelumnya menggunakan sistem Swiss.

Para ahli juga melaporkan menemukan suku cadang China dalam sistem pengendalian tembakan di tank Rusia yang sebelumnya menggunakan suku cadang buatan Prancis.

Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen intelijen tersebut, termasuk apakah komponen yang disebutkan mungkin dimaksudkan untuk penggunaan non-militer atau apakah dipindahkan ke Rusia oleh pihak ketiga.

"Kami mengambil (mendapatkan) banyak barang berbeda, buatan China," kata Vlasiuk.

Ditanya apakah perusahaan China telah menyediakan suku cadang untuk perangkat keras militer Rusia, kantor juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan kepada Reuters: "Sepanjang sejarah, China telah meluncurkan kerja sama perdagangan normal dengan semua negara, termasuk Rusia, atas dasar kesetaraan dan saling menguntungkan."

"Mengenai ekspor barang-barang militer, China secara keseluruhan mengadopsi sikap hati-hati dan bertanggung jawab. Posisi dan tindakan China selalu seperti ini."

Menyebut Nama-nama

Vlasiuk mengatakan bahwa Ukraina dapat mengidentifikasi beberapa produsen atau pemasok dan membagikan informasi tersebut dengan sekutu Barat.

Dia menyebut China North Industries Group (Norinco), pembuat senjata China, sebagai satu pemasok dan pemasok militer Xinxing Guangzhou Import & Export Co sebagai yang lain, tanpa menyebutkan apa yang telah mereka pasok.

Seorang anggota staf di Norinco, yang menolak menyebutkan namanya, mengatakan perusahaan itu "tidak menyediakan komponen peralatan militer ke Rusia".

Xinxing Guangzhou Import & Export Co tidak segera membalas permintaan untuk komentar.

Kementerian Rusia tidak segera merespons permintaan untuk komentar.

Diplomat tertinggi AS Antony Blinken bulan lalu mengatakan China belum "melewati batas itu" dalam memasok Rusia dengan bantuan mematikan.

Namun, para pejabat AS mengamati perkembangan dengan cermat dan prihatin, khususnya, dengan apa yang disebut produk penggunaan ganda, seperti elektronik yang dapat digunakan dalam, katakanlah, microwave atau rudal.

"Kami dan pemerintah mitra kami tanpa henti berfokus pada pembatasan akses Rusia ke teknologi utama yang memicu kebrutalannya di Ukraina," kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri. "Kami akan terus mengambil tindakan untuk menurunkan mesin perang Putin."

Awal pekan ini, AS menambahkan perusahaan China ke sanksi terbarunya, termasuk pengecer citra satelit yang menurut Departemen Luar Negeri memasok citra lokasi di Ukraina ke entitas yang berafiliasi dengan Grup Wagner dan pimpinannya, Yevgeny Prigozhin.

China, yang telah memposisikan dirinya sebagai mediator, telah mengatakan tidak tertarik untuk mengobarkan konflik seperti yang dilakukan pasokan senjata Barat ke Ukraina.

Ukraina telah menjatuhkan sanksi pada perusahaan China Comnav Technology karena memasok peralatan navigasi dan radar ke Rusia yang dapat digunakan untuk mendukung drone dan rudal Rusia dan Iran. Seorang anggota staf Comnav, ditanya apakah itu memasok komponen ke Rusia mengatakan, "Tidak, tentu saja tidak". Anggota staf menolak untuk disebutkan namanya.

Vlasiuk menggambarkan "pertempuran yang sedang berlangsung" pertama untuk menjatuhkan sanksi pada Rusia dan kemudian menutup celah yang ditemukan Moskow untuk menghindarinya.

"Kami melihat banyak contoh negara ketiga yang terus, mau atau tidak, mendukung pengelakan sanksi," katanya.

REUTERS

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus