Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Wakil Menteri Olah Raga Argentina Dipecat karena Tuntut Messi Minta Maaf

Argentina memecat wakil menteri olah raga buntut video rasis kepada pemain Prancis.

18 Juli 2024 | 18.50 WIB

Lionel Messi mengalami cedera dalam laga final Copa America 2023.  REUTERS/Agustin Marcarian
Perbesar
Lionel Messi mengalami cedera dalam laga final Copa America 2023. REUTERS/Agustin Marcarian

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Olahraga Argentina Julio Garro dipecat dari jabatannya setelah menuntut kapten tim sepak bola nasional Lionel Messi meminta maaf. Messi dituntut minta maaf atas lagu rasis tentang tim nasional Prancis, kata kantor Presiden Javier Milei.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kantor Presiden menginformasikan bahwa tidak ada pemerintah yang berhak memberi tahu tim nasional Argentina, juara dunia dan juara Amerika dua kali, atau warga negara lain, apa yang harus dikomentari, apa yang harus dipikirkan, dan apa yang harus dilakukan. Itulah sebabnya Julio Garro berhenti menjadi wakil menteri olahraga," kata kantor tersebut pada X.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah memenangkan kejuaraan Copa America dalam pertandingan melawan Kolombia, beberapa pemain Argentina menyanyikan sebuah lagu yang ditulis oleh penggemar mereka pada 2022. Saat itu Argentina bermain melawan Prancis di Piala Dunia FIFA.

Liriknya mencakup pernyataan bahwa semua pemain tim nasional Prancis berasal dari Angola dan tinggal bersama waria. Ini merujuk pada hubungan Kylian Mbappe dengan model transgender Ines Rau yang kandas di akhir tahun itu. 

Sebagian dari nyanyian pemain itu disiarkan di Instagram. Pada Rabu, Garro mengatakan kepada penyiar radio Urbana Play bahwa Messi harus meminta maaf.

Buntut dari video yang beredar di media sosial, federasi sepak bola FIFA turun tangan. FIFA menyelidiki video yang memperlihatkan anggota tim nasional Argentina yang dinilai rasis dan diskriminatif terhadap tim Prancis itu.

Prancis pada Senin mengatakan bahwa mereka akan mengajukan keluhan kepada badan pengatur sepak bola global tersebut atas video yang dinyanyikan oleh tim Argentina. Video tersebut diunggah oleh penyerang Argentina Enzo Fernandez di Instagram di tengah perayaan timnya menyusul kemenangan 1-0 atas Kolombia untuk memenangkan Copa America .

"FIFA mengetahui adanya video yang beredar di media sosial dan insiden tersebut sedang diselidiki," kata juru bicara FIFA dalam sebuah pernyataan. "FIFA mengutuk keras segala bentuk diskriminasi oleh siapa pun termasuk pemain, penggemar, dan ofisial."

Fernandez kemudian meminta maaf di media sosial, dengan mengatakan bahwa ia terjebak dalam euforia perayaan. "Lagu itu mengandung bahasa yang sangat menyinggung dan sama sekali tidak ada alasan untuk kata-kata tersebut," tulisnya.

Rekan setim Fernandez di klub Chelsea, Wesley Fofana, sebelumnya menggambarkan video tersebut sebagai rasisme yang tak terkendali.

Wakil Presiden Argentina Victoria Villarruel membela Fernandez dan timnya. Ia mengatakan tidak akan menoleransi tindakan negara kolonialis. "Tidak ada negara kolonialis yang akan mengintimidasi kita karena sebuah lagu di lapangan atau karena mengatakan kebenaran yang tidak ingin mereka akui," tulis Villarruel di akunnya di X.

"Argentina adalah negara yang berdaulat dan bebas. Kami tidak pernah memiliki koloni atau warga negara kelas dua. Kami tidak pernah memaksakan cara hidup kami kepada siapa pun.

Mbappe dan pemain lain keturunan Afrika di tim Prancis menjadi sasaran pelecehan rasial di media sosial setelah kalah dari Argentina di final Piala Dunia 2022. Hal ini mendorong seorang menteri kabinet senior Prancis untuk meminta FIFA melakukan penyelidikan.

SPUTNIK | REUTERS 

Pilihan editor: Motif WNI Merampok Wanita di Jepang: Butuh Uang

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus