Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Proses seleksi yang tertutup sulit diharapkan menghasilkan Kepala Polri terbaik.
Terbebas dari bayang-bayang TNI oleh gerakan reformasi, Polri belum berhasil mereformasi dirinya.
Polri terbebani oleh intrik politik internal, belum lepas dari budaya kekerasan, dan kerap menjadi alat kekuasaan.
Simpang-siur kabar penunjukan calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) pengganti Jenderal Idham Azis, yang pensiun pada 1 Februari nanti, tak perlu terjadi kalau prosesnya berlangsung patut dan transparan. Tidak terangnya sikap Presiden Joko Widodo soal kriteria Kapolri baru yang dia inginkan memberi ruang bagi para kandidat untuk bermanuver dengan berbagai cara.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo