Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bencana banjir dan longsor Sukabumi mendapatkan perhatian pemerintah pusat. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi jembatan putus di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Sabtu pagi, 8 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mendampingi Wapres Gibran Rakabuming saat meninjau jembatan Cidadap yang putus akibat banjir. Jembatan ini merupakan satu-satunya akses antara Desa Cidadap dengan Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu, 8 Maret 2025. Humas BNPB
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari pemutakhiran data per 7 Maret 2025, pukul 18.00 WIB, BNPB mencatat banjir melanda 12 desa di sembilan kecamatan dan sebaran titik longsor pada 30 desa di 22 kecamatan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan Jembatan Cidadap merupakan salah satu infrastruktur yang rusak akibat bencana banjir. Jembatan vital ini menghubungkan Desa Cidadap dan Desa Loji.
Hingga kini, kata dia, masih tampak beberapa warga yang menurunkan dan menaikkan kendaraan roda dua dengan tali tambang. "Para warga turut bergotong-royong di titik longsor dengan jembatan yang konstruksi penopangnya amblas akibat tergerus arus banjir," kata Muhari melalu pesan tertulis, Sabtu.
Sementara itu, Wapres dan Kepala BNPB memberikan bantuan simbolis kepada warga setempat. Menurut Muhari, bantuan BNPB pada kesempatan pertama ini berupa sembako 100 paket, alat kebersihan 50 paket, hygiene kit 50, matras 100 lembar, makanan siap saji 100 paket dan tenda pengungsi 1 unit.
Wapres dan Kepala BNPB juga diagendakan meninjau wilayah terdampak banjir di Sas 2 Kampung Gumelar, Kelurahan Pelabuhan Ratu. Muhari menyebutkan kini pemerintah daerah terus melakukan upaya tanggap darurat. "Pencarian dan pertolongan masih dilakukan tim gabungan yang dikoordinasikan oleh Basarnas," kata dia.
Data Jumat, 7 Maret 2025, pukul 18.00 WIB, banjir mengakibatkan 125 kepala keluarga (229 jiwa) mengungsi, sedangkan tanah longsor berdampak pada 32 kepala keluarga (99 Jiwa). Total korban meninggal dunia tiga orang dan hilang lima orang. "Bencana ini juga mengakibatkan sejumlah kerusakan bangunan rumah warga," kata Muhari.