Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan analisis dan pembaruan parameter terhadap gempa yang terjadi di wilayah Laut Sulawesi, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada Senin, 27 Maret 2023, pukul 07.44.49 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan wilayah Laut Sulawesi, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,0.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,38° Lintang Utara dan 125,91° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 175 kilometer arah barat laut Melonguane, Sulawesi Utara, pada kedalaman 43 kilometer.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Sulawesi,” ujar Daryono. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun-geser atau normal-strike-slip.
Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Kepulauan Marore, Kepulauan Sangihe, Miangas, Kepulauan Talaud dengan skala intensitas II-III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa seakan-akan truk berlalu.
Di daerah Essang, Kepulauan Talaud dirasakan dengan skala intensitas II MMI, yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Berdasarkan data, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Selain itu, hingga pukul 08.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Daryono mengajak warga agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga meminta warga menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.