Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Lereng Gunung Agung mengalami kebakaran pada Ahad, 13 Oktober 2024. Titik api mulanya ditemukan di kawasan hutan di sekitar Pura Pengubengan pada ketinggian kurang lebih 2.000 mdpl. Kebakaran ini menjadi peristiwa kesekian kalinya di lereng gunung tertinggi di Pulau Dewata tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari laman instagram resmi @bpbdbali pada Kamis, 17 Oktober 2024, luas area yang terbakar di Hutan Lindung Munduk, Pengubengan, Desa Besakih sekitar 120 hektar, dan yang terbakar di Hutan Lindung Munduk, Desa Ban sekitar 25 hektar sehingga total keseluruhan area yang terbakar di Hutan Lindung Gunung Agung sekitar 145 hektar. Meski demikian, dilaporkan titik api jauh dari pemungkiman warga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Adapun vegetasi yang terbakar yaitu hutan alam jenis pohon cemara, seming, dan semak belukar.
Sebelumnya, si jago merah telah beberapa kali melahap hutan-hutan di lereng gunung yang disakralkan umat Hindu di Bali itu. Maka, dilansir dari Antara, berikut beberapa peristiswa kebakaran yang pernah terjadi di lereng Gunung Agung.
2011
Pada 2011, Gunung Agung pernah mengalami kebakaran dan menghanguskan lebih dari 90 hektar rumput kering dan pepohonan dalam tiga hari. Saat itu, titik kebakaran terjadi di kaki gunung Agung di wilayah Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali.
Tempat yang terbakar itu meliputi Munduk Juntal seluas 50 hektare, Munduk Bantas 30 hektare dan Belong sekitar 10 hektar.
2013
Pada 2013, Piek Van Bali ini kembali mengalami kebakaran yang melanda hutan di lereng Gunung hingga ke bagian barat yang masuk kawasan hutan lindung. Kebakaran hutan itu diduga akibat hembusan angin yang cukup kencang.
2014
Sejak bulan Septembar 2014 ratusan hektar hutan di lereng Gunung Agung hangus terbakar. Selain karena ulah manusia, terbakarnya hutan juga akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Kemudian, ketika akhir Oktober 2014 sekitar 15 hektar lahan hutan di lereng Gunung Agung, yang berlokasi di wilayah hutan Gunung Abang Agung, Dusun Kedampal, Desa Datah, Kecamatan Abang, juga terbakar.
2017
Pada 2017, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali menyatakan lereng Gunung Agung di Kabupaten Karangasem terbakar di tengah meningkatnya aktivitas vulkanik gunung berapi tertinggi di Bali itu.
Kebakaran di lereng gunung setinggi 3.142 mdpl itu diduga diakibatkan oleh kekeringan yang memicu percikan api yang memantik kebakaran. Adapun titik api berada di sekitar Kubu sebelah utara-timur laut kawah Gunung Agung.
2019
Api melalap hutan dan lahan di Desa Dukuh yaitu di lereng Gunung Agung, pada 21 Oktober 2019. Saat itu kebakaran terjadi pada pukul 08.30 WITA dan berada di ketinggian 1.300-1.600 mdpl.
2023
Pada Kamis, 28 September 2023, sejumlah titik api terlihat di lereng Gunung Agung. Kebakaran tersebar di ketinggian sekitar 2.000 mdpl sejak Rabu, 27 September 2024. Peristiwa tersebut diperkirakan terjadi karena adanya gesekan ranting pohon saat kemarau.
NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI | ANTARA
Pilihan Editor: Lereng Gunung Agung Terbakar, BNPB Ungkap Kendala Pemadaman