Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Menteri Hanif: 1,2 Juta Hektare Kawasan Lindung di Jawa Barat Beralih Fungsi

Pada tahun 2022 tinggal 400 ribu ha kawasan lindung yang berada di segmen 1 atau wilayah hulu untuk enam daerah aliran sungai besar di Jawa Barat.

14 Mei 2025 | 14.00 WIB

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq saat ditemui di Four Seasons Hotel, Jakarta,  8 Mei 2025. Tempo/M. Faiz Zaki
Perbesar
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq saat ditemui di Four Seasons Hotel, Jakarta, 8 Mei 2025. Tempo/M. Faiz Zaki

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol mengatakan Jawa Barat telah kehilangan sekitar 1,2 juta hektare kawasan lindung sejak tahun 2010. Menurut Hanif, pada tahun 2010, kawasan lindung masih seluas 1,6 juta hektare.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Pada tahun 2022 tinggal 400 ribu hektare yang berada di segmen 1 atau wilayah hulu untuk enam daerah aliran sungai besar di Jawa Barat," kata Hanif saat ditemui Tempo di kantornya, Rabu, 14 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kawasan lindung jika merujuk Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2022 adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.

Hanif mengatakan hilangnya kawasan lindung di Jawa Barat karena perubahan tata ruang terjadi cukup dramatis. "Padahal dalam perubahan tata ruang disyaratkan ada kajian lingkungan hidup strategis yang disusun oleh Kementerian Lingkungan Hidup," ujarnya.

Menurut Hanif, harusnya kebijakan tata ruang itu merujuk pada Kajian Lingkungan Hidup Strategis sebagai rujukan norma dan landasan hukum. Namun, permintaan untuk tidak mengubah fungsi kawasan lindung di hulu tidak ditaati, sehingga Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) telah meminta kondisinya jadi status qou atau bangunan yang ada tidak boleh ditambah lagi karena alih fungsi tersebut menjadi salah satu penyebab banjir besar di Bekasi.

"Untuk saat ini kami telah menindak sebanyak 33 kerja sama operasional (KSO) di kawasan milik PT Perkebunan Nusantara yang terhubung dengan DAS Ciliwung," ucap Hanif.

Ke depan, kata Hanif, KLH juga akan menindak perubahan tata ruang di hulu DAS Pesanggrahan, DAS Kali Bekasi, DAS Cisadane, dan DAS Cimandiri. "Perubahan tata ruang di DAS Cimandiri ini yang menyebabkan meninggalnya belasan orang di Sukabumi," ucap Hanif. 

Sebelumnya, KLH mengungkap salah satu penyebab banjir di Bekasi karena minimnya wilayah vegetasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Bekasi. Deputi Bidang Tata Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Berkelanjutan KLH Sigit Reliantoro mengatakan saat ini tersisa 3,35 persen vegetasi dari luas total DAS Bekasi 145.952 hektare.

“Ada 56 desa yang terdampak di DAS Bekasi, Cikeas, Cileungsi, dan 25 desa yang terdampak DAS Bekasi, Cikarang,” katanya saat konferensi pers di kantornya, Selasa, 18 Maret 2025. Data ini berdasarkan perhitungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus