Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seekor ular sanca atau piton telah membunuh dan menelan Jahrah, perempuan berusia 54 tahun, di Desa Terjun Gajah, Kabupaten Tanjab Barat, Jambi. Ular itu telah sejak awal dicurigai penyebab menghilangnya Jahrah pada 23 Oktober 2022 lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada malam itu warga setempat mencari-cari Jahrah setelah nenek itu tak kembali ke rumahnya sejak pergi menyadap karet di kebun pada pagi sebelumnya. Warga hanya berhasil menemukan sepasang sendal milik Jahrah dan beberapa sobekan pakaiannya di atas tanah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada keesokan harinya, warga mendapati seekor ular piton atau sanca besar sedang melingkar dekat lokasi temuan sendal dan kain milik Jahrah. Di antara warga itu mencurigai perut ular itu yang tampak membuncit besar.
Mereka kemudian memburu ular itu dan membunuhnya. "Setelahnya, mereka membuka dan mengeluarkan isi perut si ular dan menemukan tubuh manusia yang diidentifikasi sebagai Jahrah," kata kepala kepolisian setempat, Ajun Komisaris S. Harefa.
Jenis Sanca Batik telah dikenal beberapa kali memangsa manusia di Indonesia. Pada 2018, serangan serupa pernah menghiasi pemberitaan internasional. Korbannya saat itu juga seorang perempuan.
Meski begitu, para ahli mengatakan kasusnya amat sangat jarang. Hanya ular-ular berukuran terbesar yang mampu melumpuhkan manusia.
Dan beruntung manusia memiliki anatomi pundak yang lebar. Ini, menurut Museum Vanderbilt, New York, menyulitkan ular untuk bisa menelan manusia ketimbang hewan mangsanya yang lain seperti musang, burung, babi liar, ternak, dan kadang monyet
Korban King Cobra
Di Trenggalek, Jawa Timur, ular King Cobra mematuk tuannya hingga tewas. Evakuasi korban dan dua ekor ular King Cobra berukuran panjang 4,5 meter dan 2,5 meter itu dilakukan petugas Satpol PP pada 27 Januari lalu.
Kasat Pol PP Trenggalek Triadi Atmono menunjukkan ular King Cobra yang telah mematuk tuannya hingga tewas kepada tim BBKSDA Jawa Timur pada Kamis, 27 Oktober 2022. (ANTARA/HO - Satpol PP Trenggalek)
"Dua ekor ular jenis King Cobra dewasa ini semuanya dievakuasi dari rumah almarhum Imam Rokhani (49), pemilik sekaligus pawang ular yang tewas dipatuk King Cobra yang paling besar di Kecamatan Gandusari," kata Kasat Pol PP Trenggalek, Triadi Atmono, saat itu.
Ular-ular itu kemudian diserahkan ke tim Balai Besar Konservasi Sumber daya Air (BBKSDA) Jawa Timur, yang kemudian menyerahkannya kembali kepada tim dari pengelola selter ular King Cobra Panji Petualang asal Jawa Barat. Selter memang khusus menampung ular jenis King Cobra.
LIVE SCIENCE, ANTARA