Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Piala Dunia 2022 berbeda dari edisi-edisi sebelumnya. Perhelatan sepak bola akbar ini akan berlangsung pada musim dingin untuk kali pertama. Selain itu, turnamen ini juga pertama kalinya berlangsung di kawasan Timur Tengah, yakni Qatar.
Kurang dari 40 hari lagi, tim-tim dari berbagai negara di penjuru dunia akan bertanding. Total sebanyak 64 pertandingan akan tersaji mulai 20 November sampai 18 Desember mendatang.
Berikut delapan hal yang akan menjadi pembeda Piala Dunia 2022 Qatar ini dibandingkan edisi-edisi sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Piala Dunia Musim Dingin Pertama
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Iklim gurun yang ekstrim di Qatar memaksa perubahan dalam aturan sepak bola turnamen ini. Tak seperti biasanya yang digelar di musim panas, jadwal Piala Dunia tahun ini digeser ke musim dingin. Ini pertama kali dalam sejarah.
Menurut Duta Besar Piala Dunia 2022 Qatar, David Beckham, dengan adanya perubahan waktu ini, harapannya bisa menyuguhkan pertandingan sepak bola level lebih tinggi dibandingkan sebelum-sebelumnya.
“Para pemain datang ke Piala Dunia ini setelah memainkan 25 pertandingan. Jadi mereka akan hadir dengan kondisi yang optimal dan bersemangat. Energi mereka akan berada di level atas, jadi saya pikir apa yang akan anda lihat di lapangan mungkin berbeda dari Piala Dunia lainnya,” kata mantan kapten Inggris itu.
2. Piala Dunia Pertama di Timur Tengah
Sejak diputuskan pada 2010, Piala Dunia 2022 Qatar akan menjadi Piala Dunia yang pertama kali diadakan di Negara Arab dan Kawasan Timur Tengah.
Amir Tamim bin Hamad Al-Thani, menyebutkan turnamen ini sebagai event untuk menyatukan satu sama lain di dalam dan di seluruh dunia melalui sepak bola.
“Turnamen ini akan menjadi acara besar pertama yang menyatukan dunia setelah pandemi Covid-19 selama lebih dari dua tahun. Saya merasa bangga dan bahagia bahwa kami di Qatar akan mempersembahkan Piala Dunia yang luar biasa di negara Arab, seperti yang telah kami janjikan,” ucap Amir saat upacara Pengundian Final Piala Dunia FIFA.
3. Bola Techno Pertama
Qatar sebagai tuan rumah telah mempersiapkan beberapa teknologi terbaru. Salah satunya adalah bola yang akan digunakan untuk pertandingan, yakni Al Rihla yang berarti “Perjalanan” dalam bahasa Arab.
Bola tersebut akan terhubung dengan sistem teknologi.Artinya, untuk pertama kalinya pertandingan Piala Dunia akan menggunakan bola seperti itu.
Bola yang dirancang oleh Adidas ini akan digunakan untuk meningkatkan sistem VAR dengan menyediakan data yang tak terhingga untuk mencocokan ofisial untuk mendapatkan keputusan yang lebih akurat.
Sebuah sistem suspensi akan diletakkan di tengah bola dan tidak terlihat oleh pemain. Sensor ini didukung menggunakan baterai isi ulang dengan induksi untuk membatasi penggunaan emisi.
4. Teknologi Semi-Auto Offside
Setelah penerapan teknologi VAR di Piala Dunia 2018 Rusia, teknologi baru yaitu offside semi otomatis akan dipakai di Piala Dunia Qatar.
Sebanyak 12 kamera pelacak khusus akan dipasang di bawah atap stadion untuk melacak bola dan memberikan peringatan offside kepada ofisial pertandingan video setiap kali ada pemain itu melakukannya.
“Alur kerja teknologi offside semi-otomatis dan teknologi connection ball ini telah berhasil diuji coba di berbagai acara uji coba. Di antaranya, turnamen FIFA secara langsung, seperti FIFA Arab Cup 2021 dan FIFA Club World Cup 2021,” kata FIFA.
Baca Juga: La'eeb Jadi Maskot Piala Dunia 2022 Qatar, Ini Daftar Maskot Piala Dunia dari Masa ke Masa
Berikutnya, empat hal lain yang membedakan Piala Dunia 2022 Qatar.
5. Aplikasi Data Para Pemain (FIFPRO)
Menjelang turnamen yang akan datang ini, sebuah aplikasi digital juga akan diluncurkan untuk memungkinkan para pemain dapat mengakses statistik kinerja mereka.
Diperkenalkan untuk pertama kalinya, semua pemain dari 32 tim yang telah memenuhi syarat akan mendapatkan akses setiap hari ke aplikasi tersebut. Dalam aplikasi itu, nantinya akan digambarkan pembaruan komprehensif setiap usai pertandingan yang dimainkan.
“Pengembangan pemain-sentris (pusat) ini didasarkan pada feedback langsung dari para pemain. Dan ini merupakan contoh bagus lainnya tentang bagaimana FIFA yang akan menggunakan teknologi sebaik mungkin dengan meningkatkan pengalaman sepak bola bagi para aktor kunci di lapangan,” kata Johannes Holzmueller, FIFA Direktur Teknologi dan Inovasi Sepak Bola.
Aplikasi ini nantinya akan menampilkan momen-momen penting bagi pemain yang bertanding di lapangan. Selain itu, akan ada fitur yang memberikan foto-foto para pemain yang dapat dibagikan di media sosial, fitur ini memberikan kebebasan kepada pemain untuk mengunggah apa pun yang mereka pilih.
6. Transportasi Ramah Lingkungan
Komite Tertinggi untuk Pengiriman dan Warisan telah menekankan kepada semua pengunjung yang akan menonton Piala Dunia Qatar ini bahwa transportasi yang akan digunakan selama pergelaran itu akan netral karbon.
Persiapan Transportasi bebas emisi ini dilakukan untuk mengubah 25 persen transportasi umum mereka menjadi transportasi ramah lingkungan.
Bus listrik ini akan dikelola oleh lebih dari 200 karyawan yang bertanggung jawab di bagian operasional dan administrasi, dengan lebih dari 3000 pengemudi yang bertugas mengoperasikannya.
Rencananya, Qatar akan menyiapkan bus listrik sebanyak 741 unit. Setelah turnamen nanti, bus listrik itu akan digunakan di 44 Metrolink dan 48 rute angkutan umum untuk memperluas keberlanjutan negara di tahun-tahun mendatang.
7. Piala Dunia Praktis
Para pemain tidak akan menghabiskan banyak waktu untuk perjalanan ke stadion. Semua stadion berada dalam radisu 55 kilometer dari kota. Hal itu akan membuat perjalanan yang nyaman untuk semua orang. Jarak tempuh yang cukup pendek ini memungkinkan para pemain untuk fokus meningkatkan kebugaran mereka sebelum bertanding.
“Itu adalah impian para pemain. Di Piala Dunia sebelumnya, kami harus melakukan perjalanan dan itu tidak mudah untuk memulihkan diri setelah pertandingan sebelumnya. Jika itu saya, saya akan sangat senang bermain di Piala Dunia ini,” kata David Beckham.
8. Tuan Rumah Pertama yang Memilih Wasit Wanita
Nama-nama wasit wanita seperti Yoshimi Yamashita dari Jepang, Stephanie Frappart dari Prancis, dan Salima Mukansanga dari Rwanda akan membuat sejarah dengan menjadi wasit wanita pertama yang ada di lapangan Piala Dunia Pria.
Ketiganya akan menjadi kapten dan memimpin turnamen dalam pertemuan 36 wasit kepala di panggung terbesar sepak bola itu.
Selain itu, mereka akan bergabung dengan asisten wasit seperti Neuza Back dari Brasil, Karen Diaz Medina dari Meksiko, dan Kathryn Nesbitt dari Amerika Serikat.
Perubahan ini akan menandai berakhirnya sejarah 92 tahun turnamen tidak ada wasit wanita yang berpartisipasi di lapangan.
Menurut Kepala Wasit FIFA, Pierluigi Colinna, penunjukan ofisial wanita ini dilakukan karena kualitas mereka sebagai wasit, bukan dari jenis kelamin.
“Dengan cara ini, kami dengan jelas menekankan bahwa kualitaslah yang penting bagi kami dan itu bukan gender. Saya harap ke depannya, pemilihan ofisial pertandingan elite putri untuk kompetisi pria bisa dianggap sebagai sesuatu yang biasa dan tidak lagi sensasional,” ujar mantan wasit tersebut.
DOHA NEWS | DESY ALHAMDIANA PUTRI
Baca Juga: Lionel Messi Berpeluang Pecahkan Rekor Penampilan Terbanyak Piala Dunia di Qatar