Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pembalap Formula 1 dan peraih emas paralimpiade, Alex Zanardi, menjalani operasi bedah saraf dan rekonstruksi wajah setelah mengalami cedera parah akibat kecelakaan balap handbike di Siena, Italia, Juni lalu. Operasi itu adalah operasi ketiga yang dijalani atlet berusia 53 tahun asal Italia yang dijalani dalam keadaan koma terinduksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pihak Rumah Sakit Santa Maria alle Scotte di Siena menyatakan Zanardi menjalani bedah rekonstruksi wajah selama lima jam yang dibantu dengan teknologi digital tiga dimensi dan program yang terkomputerisasi. Direktur Unit Bedah Maxilloofacial Rumah Sakit Universita Sienna, Paolo Gennaro, mengatakan kompeksitas kasus Zanardi tidak umum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pasien menjalani bedah baru untuk rekonstruksi kraniofasial dan stabilisasi area yang terdampak oleh trauma. Retakannya kompleks dan kompleksitas kasus ini tidak umum, meski ini merupakan tipe fraktura yang sering kami tangani di pusat," kata Paolo Gennaro seperti dikutip Reuters, Selasa 7 Juli 2020.
Zanardi merupakan sosok merupakan sosok menginspirasi di dunia balap otomotif dan Paralimpiade, setelah bangkit dari peristiwa yang mengubah hidupnya. Zanardi pernah meraih dua gelar di kejuaraan Champ Car di Amerika Serikat sebelum harus mengamputasi kedua kakinya setelah kecelakaan di trek Lausitzring, Jerman, pada tahun 2001.
Ia harus kehilangan kakinya dari atas lutut dan jantungnya sempat berhenti tujuh kali karena tersisa hanya satu liter darah di tubuhnya setelah kecelakaan tersebut. Zanardi menjadi atlet parasepeda dan memboyong empat medali Paralimpiade dari handbike pada 2012 dan 2016 selain tambahan dua medali perak, dan sepuluh gelar juara dunia.
Di ajang F1, Alex Zanardi tercatat menjalani 41 balapan dari 1991 hingga 1994, membela tim Jordan, Minardi, dan Lotus. Pada tahun 1999, dia kembali ke trek bersama tim Williams.