Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Las Vegas - Petinju kenamaan kelas welter (66,67 kg) Inggris, Amir Khan, menyatakan ia terinspirasi sukses klub Leicester City yang menjuarai kompetisi Liga Primer Inggris 2015-2016 walaupun ditempatkan sebagai underdog 5 ribu banding 1. Khan, yang juga tidak diunggulkan, bertekad memenangi pertarungan melawan juara dunia kelas menengah (72,57 kg) WBC dari Meksiko, Saul “Canelo” Alvares.
Pertarungan Khan melawan Alvarez berlangsung di T-Mobile Arena, Las Vegas, AS, Sabtu malam, 7 Mei 2016, atau Minggu pagi, 8 Mei 2016 WIB. Khan harus menaikkan berat badannya minimal 5,9 kilogram dalam pertarungan ini. Naiknya berat badan Khan dikhawatirkan akan mengurangi kecepatan pukulan dan kelincahan geraknya.
“Leicester (di pasar taruhan) tidak diunggulan 5 ribu melawan 1 untuk dapat memenangi Liga Utama Inggris, namun mereka berupaya keras dan menang. Hal ini menunjukkan tahun ini menjadi milik para underdog. Leichester City memberi motivasi besar saya dalam pertarungan ini,” kata Khan sebagaimana dikutip situs web Dailymail, Jumat, 6 Mei 2016.
Sementara itu, calon presiden Amerika dari Partai Republik Donald Trump melalui akun Tweeter-nya menyatakan menyesal tidak jadi menyaksikan pertarungan Khan melawan Alvarez. Sebelumnya promotor pertandingan Oscar De La Hoya mengungkapkan Trump akan hadir di Las Vegas menyaksikan pertarungan itu.
Dalam pernyataannya Trump menyatakan memiliki rencana lain sehingga tidak dapat menghadiri pertarungan tersebut.
Khan dan Alvarez sama-sama tidak sependapat denga janji-janji Trump pada kampanyenya. Trump berjanji akan membangun tembok di perbatasan AS-Meksiko bila terpilih menjadi presiden. Hal itu dia lakukan untuk mencegah masuknya imigran dari Meksiko ke AS.
Alvarez mengaku tidak tertarik pada politik, namun ia menyebut rencana Trump itu menyakitkan. Menurut dia banyak orang meksiko bekerja keras di AS dan mereka datang bukan untuk menjadi pencuri dan perampok. Mereka ke Amerika demi kesuksesan dan kemenangan, kata Alvarez.
Adapun Khan tidak sependapat dengan Trump yang dalam kampanyenya mengatakan ia akan melarang orang muslim memasuki Amerika. Menurut Khan, mungkin pertarungannya melawan Alvarez Sabtu malam akan menjadi pertarungan terakhir mereka di AS bila Trump terpilih menjadi presiden.
Khan, 29 tahun, memili rekor bertanding 31 ali menang (19 KO) , dan 3 kali kalah. Adapun Alvarez, 25 tahun, rekornya 46 kali menang (32 KO), satu kali kalah, dan satu kali imbang.
BOXREC | DAILYMAIL | SKYSPORTS | BBC | AGUS BAHARUDIN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini