Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Australia Open: Paula Badosa Sebut Karantina Covid-19 Jadi Pengalaman Terburuk

Paula Badosa menggambarkan masa karantina di Australia Open sebagai pengalaman terburuk.

26 Januari 2021 | 13.06 WIB

Petenis putri Spanyol Paula Badosa saat pertandingan putaran keempat melawan petenis Jerman Laura Siegemund dalam turnamen French Open 5 Oktober 2020 (REUTERS/CHARLES PLATIAU)
material-symbols:fullscreenPerbesar
Petenis putri Spanyol Paula Badosa saat pertandingan putaran keempat melawan petenis Jerman Laura Siegemund dalam turnamen French Open 5 Oktober 2020 (REUTERS/CHARLES PLATIAU)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Petenis putri Spanyol Paula Badosa menggambarkan masa karantina di Australia Open sebagai pengalaman terburuk. Setelah dinyatakan positif Covid-19, ia merasa diabaikan oleh panitia penyelenggara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Saya merasa diabaikan karena saya tidak memiliki peralatan latihan yang saya minta lima hari lalu. Saya belum diberi tahu jenis virus yang saya idap, saya tidak memiliki informasi dari turnamen tersebut," kata dia dikutip dari Reuters, Selasa, 26 Januari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Badosa, peringkat 67 dunia, adalah pemain pertama yang dinyatakan positif Covid-19 setibanya di Australia menjelang turnamen Grand Slam perdana tahun ini. Ia tidak dapat meninggalkan kamar hotelnya hingga 31 Januari 2021.

Jika Badosa ternyata terinfeksi virus corona varian baru, ia baru bisa kembali berlatih pada 5 Februari mendatang. Ia pun pesimistis bisa memulihkan kebugarannya.

Grand Slam Australian Open, yang telah ditunda selama tiga minggu karena pandemi, akan berlangsung 8-21 Februari. Panitia penyelenggara Australia Open tidak segera menanggapi pernyataan Badosa tersebut.

Badosa, yang mengaku mengalami kecemasan dan klaustrofobia, hanya melakukan sit up di kamar hotelnya dan menggunakan botol air sebagai alat beban untuk mencoba tetap bugar. Petenis berusia 23 tahun itu menambahkan bahwa ruangan yang dia bagi dengan pelatih Javier Marti itu tidak cocok untuk atlet. "Ini pengalaman terburuk dalam karier saya," kata Badosa.

Ia menambahkan, "Kondisi di sini menyedihkan, saya tidak menyangka hal itu. Hal nomor satu yang direkomendasikan orang ketika Anda terkena virus adalah membuka jendela untuk membiarkan udara masuk, tetapi saya tidak memiliki jendela di kamar hotel saya dan itu hanya 15 meter persegi."

"Saya telah kehilangan banyak tingkat kebugaran saya, terutama kekuatan saya. Jika saya bisa tampil pada 31 Januari, saya akan memiliki waktu seminggu untuk bugar. Jika tanggal 5 Februari, saya tidak mungkin pulih tepat waktu untuk turnamen."

Petenis Spanyol itu tiba di Melbourne setelah bermain di Abu Dhabi awal Januari 2021. Ia berada di hari ketujuh dalam karantina ketika hasil tesnya positif.

Sebanyak 72 pemain telah dikarantina di kamar hotel selama dua minggu. Mereka dikarantina setelah ada penumpang pada tiga penerbangan sewaan yang membawa mereka ke Australia dinyatakan positif Covid-19. Selain Badosa, petenis nomor 28 dunia Yulia Putintseva, yang juga bakal bersaing di Australia Open, mengeluh kesulitan tidur di kamar hotelnya karena hewan pengerat berkeliaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus