Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Kerjasama yang terjalin antara perusahaan pembiayaan finansial berbasis teknologi, Amartha Mikro Fintek dengan Klub Basket IBL Hangtuah tidak hanya terwujud melalui adanya fasilitas yang lebih baik saja, namun juga dengan kembalinya Kelly Purwanto, pemain mereka yang musim lalu sempat bermain untuk Klub Basket Bogor Siliwangi.
Namun klub tersebut baru baru ini dicabut lisensi keikutsertaannya oleh IBL karena dinilai gagal memenuhi kewajiban sebagai tim profesional yakni membayar hak pemain secara rutin dan tepat waktu. Kelly Purwanto mengaku bahwa dirinya sudah tidak menerima gaji kira kira sejak Bulan Februari lalu, padahal kontraknya masih berlaku hingga tahun depan. Oleh karena itu ia akhirnya memutuskan untuk hengkang dan kembali ke Amartha Hangtuah. “Sampai sekarang sih belum ada kejelasan, saya nggak tau gimana perkembangannya. Yang saya tahu mereka (Bogor Siliwangi) masih nunggu investor baru,” ungkapnya.
Kedatangan Kelly didasari kontrak berjangka satu tahun, walaupun begitu, bukan tidak mungkin bahwa dirinya akan lama memperkuat Amartha Hangtuah lantaran sebelumnya juga telah bersama dengan klub tersebut.
Menanggapi kepulangannya, Kelly mengaku senang bisa kembali memperkuat timnya yang kini telah berganti nama itu. "Senang sekali bisa punya kesempatan untuk kembali ke tim ini, main lagi bareng teman-teman yang lama," kata Kelly.
Kembalinya Kelly Purwanto adalah bagian dari strategi Amartha Hangtuah untuk menghadapi musim depan dan mencetak pencapaian yang maksimal. Kelly nantinya akan dikolaborasikan dengan bintang klub itu, Abraham Wenas yang pada IBL Musim 2017/2018 mendapat Gelar The Rookie Of The Year.
Kelly yang sebentar lagi genap berusia 36 tahun itu mengaku bahwa dirinya sampai sekarang tetap bertahan menjadi pebasket lantaran ia mencintai olahraga ini, walaupun ia juga tidak memungkiri bahwa usianya kini sudah tidak terbilang muda. “saya suka banget basket, even kalo cuma dapet tawaran jadi pelatih, bikin akademi, atau apa segala macem. Cuma kayaknya nggak enak aja kalo Cuma ngelatih doang. Penggenya turun langsung. Selama saya masih bisa kenapa enggak,” ungkapnya.
Ia juga mengakui bahwa tantangan dirinya yang sudah tidak muda lagi adalah adanya pemain pemain muda yang lebih cepat darinya. Mengatasi hal tersebut ia mengaku perlu adanya usaha lebih agar dirinya tetap dapat mengimbangi pemain yang lain. “Saya sendiri mulai jaga jaga badan, dimana ada latihan agak kosong, disitu saya latihan tambahan.”
Kelly belum memiliki rencana untuk pensiun dari dunia yang telah membesarkan namanya tersebut. Dirinya mengaku terinspirasi pebasket Amerika Serikat, Vince Carter yang meski sudah berkepala empat, namun tetap memiliki produktivitas yang cukup tinggi untuk pemain seumurannya. “Saya bilang saya nggak mau kalah sama umur, tapi saya mau ngalahin umur.”
Walaupun begitu, jikalau nanti telah pensiun, dirinya berencana untuk tetap produktif, baik dalam dunia basket, maupun dalam dunia yang lain. “kalau bisa jadi pelatih ya pelatih, cuma mungkin saya akan usaha sendiri. So far sih mikirnya ke makanan, karena saya orangnya suka makan suka nongkrong, tempat nongkrong gitu lah paling,” Ungkapnya.
RIDWAN KUSUMA AL-AZIZ
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini