Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Begini Kata Chelsea Corputty dan Mutiara Rahma Putri setelah Sumbang Medali Pertama Indonesia di Asian Games 2023

Duet pedayung putri Indonesia, Chelsea Corputty dan Mutiara Rahma Putri, meraih medali perunggu Asian Games 2023 Hangzhou.

24 September 2023 | 11.04 WIB

Chelsea Corputty dan Mutiara Rahma Putri (dua terkanan) meraih perunggu nomor lightweight women's double sculls dayung Asian Games 2023. (Instagram/@noc.indonesia)
Perbesar
Chelsea Corputty dan Mutiara Rahma Putri (dua terkanan) meraih perunggu nomor lightweight women's double sculls dayung Asian Games 2023. (Instagram/@noc.indonesia)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Duet atlet dayung putri Indonesia, Chelsea Corputty dan Mutiara Rahma Putri, meraih medali perunggu Asian Games 2023 Hangzhou dari nomor lightweight women's double sculls, Minggu, 24 September. Mereka menyebut keberhasilan itu merupakan buah dari latihan dan determinasi yang kuat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Start dari lane 1, Chelsea dan Mutiara sempat tertinggal di peringkat empat hingga mencapai titik 1500m. Namun, pasangan Indonesia itu tak mudah menyerah dan mengerahkan segenap tenaganya pada menit-menit akhir untuk menyalip pasangan Iran Kimia Zarei/Nazanin Malaei demi merebut perunggu dengan margin tipis 0,36 detik. Medali ini merupakan yang pertama diraih Indonesia di Asian Games 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Hari ini kami sangat fit untuk pertandingan, sangat sehat sehingga kami bisa bertarung di menit-menit terakhir melawan negara lain," kata Mutiara kepada Antara di Fuyang Water Sports Centre.

"Hasil ini di luar ekspektasi kami. Kami sudah latihan sangat keras, dan itu tidak sia-sia. Kami harus percaya diri dengan semua latihan yang kami jalani," kata peraih medali perunggu kelas ringan tunggal SEA Games 2019 di Filipina itu.

Sementara bagi Chelsea ia mengulangi prestasinya di Asian Games edisi sebelumnya, yaitu di Jakarta pada 2018, di mana ia finis ketiga di nomor coxless four.

"Sangat bersyukur bisa mendapatkan kembali perunggu seperti di Asian Games Jakarta, kali ini di nomor berbeda," kata Chelsea.

Kedua atlet itu mengakui pasangan Cina yang menjadi lawan mereka hari ini sangat tangguh, terlihat jelas dari margin 10,86 detik yang memisahkan tim tuan rumah dengan tim Merah Putih.

"Kami pernah lomba melawan mereka, tapi kami belum pernah menang," kata Mutiara.

Medali perak jatuh ke pasangan Uzbekistan Luizakhon Islomova/Malika Tagmatova, yang terpaut 9,71 detik dari catatan terbaik hari ini.

Ke depannya, Chelsea dan Putri bertekad untuk berlatih lebih keras lagi, demi merebut tiket ke Olimpiade.

Pelatih tim dayung Indonesia Muhammad Hadris mengungkapkan bahwa tuan rumah China menjadi lawan yang tangguh karena mereka menurunkan tim utama mereka pada hajatan pesta olahraga se-Asia di Hangzhou.

Cabang olahraga dayung Asian Games Hangzhou digelar dari tanggal 20-25 September dengan 14 medali emas untuk diperebutkan.

Pilihan Editor: Asian Games 2023 Jadi yang Terbesar dalam Sejarah

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus