Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan ganda putri Indonesia akan kembali dibongkar-pasang dalam turnamen bulu tangkis Denmark Open pada 16-21 Oktober mendatang. Della Destiara Haris yang biasa berpasangan dengan Rizki Amelia Pradipta, kali ini akan dimainkan bersama Anggia Shitta Awanda. Sedangkan Rizki akan bermain bersama Ni Ketut Mahadewi Istarani yang sebelumnya merupakan pasangan Anggia.
Baca: Bulu Tangkis: Tontowi / Liliyana Mundur dari Jepang Open
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI Eng Hian mengatakan pertukaran itu dilakukan untuk mencari kombinasi ganda kedua Olimpiade Tokyo 2020. Kandidat terkuat sebagai ganda pertama masih ditempati pasangan rangking empat dunia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
"Pasangan utama ke olimpiade tetap Greysia/Apriyani, selama ini penampilan mereka cukup baik. Greysia sudah komitmen sama saya untuk bertahan, dia mau cari medali di olimpiade terakhirnya sebelum pensiun," kata Eng Hian seperti dikutip laman resmi PBSI.
Baca: Dipasangkan dengan Tontowi Ahmad, Ini Kelebihan Winny Oktavina
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasangan rangking 11 dunia, Rizki/Della yang selama ini menjadi ganda kedua di sejumlah event penting seperti Piala Uber 2018 dan Asian Games 2018, dinilainya masih belum memberikan hasil yang menggembirakan.
"Memang sengaja dibongkar pasang karena hasil di beberapa turnamen selama ini tidak sesuai harapan, saya coba formula baru. Kenapa mereka? Karena untuk level yang di atas memang yang ada cuma mereka," kata Eng Hian.
Baca: Pensiun Akhir Tahun Ini, Liliyana Natsir Akan Fokus Berbisnis
Ia melanjutkan, "Ada yang menanyakan kenapa sudah ranking 11 lalu dipisah? Buat saya, bukan masalah rangkingnya, tapi kualitasnya. Kalau masuk rangking delapan atau tujuh besar tapi nggak pernah dapet gelar dan cuma jadi partisipan ya mendingan saya bongkar."
Ia juga tak khawatir soal sempitnya waktu jelang kualifikasi olimpiade yang akan dimulai pada awal tahun depan. Menurut Eng Hian, di sektor ganda putri persaingannya tak seberat sektor tunggal putra, jika penampilan ganda racikan baru ini memang punya kualitas, peluang untuk masuk top delapan dunia dan lolos ke olimpiade cukup terbuka.
"Saya lebih mementingkan kualitas, kalau pasangan baru tapi bisa menembus, masih ada kesempatan untuk mengejar ke olimpiade. Kalau kualitas penampilannya bagus, ikut 12-14 turnamen setahun misalnya masuk semifinal atau bahkan juara setidaknya dapat tiga gelar, saya tetap optimis bisa tembus delapan besar, peluangnya cukup terbuka," kata dia. "Ibaratnya lebih baik bawa satu pasangan tapi punya taji, punya kualitas bisa bersaing untuk dapat medali. Daripada ada dua pasangan tapi hanya jadi partisipan."
Eng Hian memberikan kesempatan kepada para pasangan ganda putri baru ini untuk unjuk gigi di sisa turnamen yang akan mereka ikuti hingga akhir tahun. Ia berharap anak-anak didiknya dapat menunjukkan perjuangan maksimal di lapangan, diikuti dengan catatan prestasi yang baik.
"Saya mau lihat progres mereka di tiga turnamen ini (Jepang, Tiongkok dan Korea), nanti ditambah lagi tiga turnamen sampai akhir tahun dengan pasangan yang berbeda. Kalau masih tidak ada gelar juga ya lebih baik saya naikkan yang junior. Bisa dengan dipasangkan dengan pemain senior, atau benar-benar junior semua yang akan main di level lebih tinggi," kata Eng Hian.
Pada turnamen bulu tangkis Denmark Open 2018 nanti, Tontowi Ahmad juga rencananya akan bermain di nomor ganda putra bersama Angga Pratama. Namun Tontowi tidak banting stir ke ganda putra, ia juga tetap akan bermain di ganda campuran bersama Liliyana Natsir.
BADINTON INDONESIA