Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Prestasi lima kali juara SEA Games tidak membuat mantan pelari gawang nasional, Dedeh Erawati berhenti dari dunia atletik. Kini, dia mulai merintis menjadi pelatih dalam upaya mencetak atlet atletik yang bisa mengikuti jejaknya dalam mengibarkan Merah Putih di ajang multi event.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Meski sudah memiliki ilmu dasar kepelatihan tingkat nasional, Dedeh yang tercatat lulus sebagai mahasiswa teladan dengan IP 3,73 di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini terus menambah ilmu kepelatihan. Saat ini, dia mengikuti program penataran pelatih level I yang digelar Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan Federasi Atletik Amatir Internasional (IAAF) di Semarang, Jawa Tengah, 1-14 November 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pemegang rekor nasional (rekornas) lari gawang 100 meter ini mengikuti penataran bersama 45 peserta lainnya dari berbagai daerah di antaranya ada mantan atlet atletik seperti Dian Kartika (sprinter), Umar Wira (pelari 400 m gawang), Yuliana (pelari 100 m Asian Games 2018). Bahkan, ada peserta dari klub OCK Jakarta, AKBP Ockben Sinaga SH, Msi, Wayan Sukasudana (Bali) dan Gerrard Pattai (Papua).
"Saya dan teman-teman sangat senang bisa mengikuti penataran pelatih yang digelar PB PASI dan IAAF. Mudah-mudahan saya dan teman-teman bisa menerapkan hasil penataran ini untuk mencetak atlet yang bisa berprestasi dan membawa harum nama bangsa dan negara," kata Dedeh Erawati, Selasa, 12 November 2019.
Ada empat pengajar yang sudah memiliki sertifikat IAAF yang tampil dalam penataran ini yakni Dr. Rumini (mantan pemegang rekornas saptalomba), Dr. Eddy Purnomo, Winda Prasepty Mpd, dan Raup Bin Tasim dari Brunei Darussalam. Para peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikat dari PB PASI dan IAAF yang dikirim langsung dari markasnya di Marokko.
"Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari empat pembawa materi. Kita diajarkan membuat program latihan dan periodesasinya., Bukan hanya teori tetapi juga praktik. Ini yang membuat saya semakin yakin bisa menerapkannya kepada atlet-atlet binaan," jelas Dedeh Erawati yang kini sedang menyiapkan desertasi untuk meraih gelar Doktor olahraga.