Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Red Bull Max Verstappen mengatakan ia lebih memilih mencopot bantalan kepalanya ketimbang ditertawakan sang ayah, Jos Verstappen. Keputusan itu diambil ketika ia akan menghadappi G-Force di Formula 1 GP Turki akhir pekan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembalap asal Belanda itu tak akan memberi alasan sang ayah, yang merupakan mantan pembalap F1, untuk menantangnya menghadapi Tikungan 8, terpanjang di Sirkuit Istanbul Park. Tikungan itu dikenal mampu menghasilkan gaya gravitasi 5G ke badan pembalap selama enam detik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Daya sebesar itu cukup menjadi perhatian bagi sebagian besar tim. Banyak dari mereka memasang bantalan ekstra di neck rest pebalap. Namun, Verstappen mengatakan tak akan melakukannya. "Saya ingat tes pertama saya di F3. Di hari berikutnya, saya tidak bisa menjaga leher tetap lurus dan kemudian memasang bantalan, dan ayah saya menertawakan saya karena menggunakan itu," kata dia dikutip AFP, Jumat 13 November 2020.
Max Verstappen menambahkan, "Sejak hari itu, saya menolak menggunakan bantalan di samping kepala saya. Saya lebih memilih kepala saya copot ketimbang membalap dengan bantalan. Jadi, itu akan tetap sama akhir pekan ini."
Rekan satu timnya, Alexander Albon, berbeda pendapat. Mendapatkan peringatkan untuk meningkatkan permainannya agar bisa mempertahankan bangkunya di Formula 1 musim depan, ia mengungkapkan bahwa ia tidak ingin meniru Verstappen. "Saya lebih memilih kepala saya tidak terlepas," kata dia.
Adapun Pembalap tim Renault Esteban Ocon akan mengikuti langkah Verstappen, meski tahu itu berisiko untuk lehernya. "Engineer saya bertanya apakah saya ingin menggunakan bantalan, tapi saya tidak akan menggunakannya, ayo kita coba," kata Ocon. Rekan satu tim Ocon di Renault, Daniel Ricciardo, juga bersepakat dengan itu. "Saya menertawakan dia jadi sekarang kita lihat apakah kepercayaan diri saya menyerang balik."