Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

French Open: Gagal di Ganda, Iga Swiatek Hadapi Final Tunggal dengan Rileks

Iga Swiatek menyatakan akan tampil tanpa tekanan saat menghadapi Sofia Kenin di partai final French Open 2020.

10 Oktober 2020 | 08.00 WIB

Iga Swiatek. REUTERS/Christian Hartmann
Perbesar
Iga Swiatek. REUTERS/Christian Hartmann

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Iga Swiatek menyatakan tanpa tekanan dan akan senang apapun hasilnya nanti saat menghadapi Sofia Kenin di partai final French Open, Sabtu malam, 10 Oktober 2020, mulai 20.00 WIB.

Petenis Polandia berusia 19 tahun merasa sangat luar biasa jika akhirnya dia menjadi petenis Polandia pertama yang meraih gelar Grand Slam tunggal putri dengan mengalahkan Kenin.

"Aku merasa aku siap. Aku juga merasa bahwa aku tidak perlu menang. Aku cukup OK dengan kedua skenario," kata Swiatek seperti dikutip Reuters.

Swiatek sebelumnya telah gagal melaju ke final ganda putri ketika ia dan Nicole Melichar kalah dalam tiga set atas Desirae Krawczyk dan Alexa Guarachi pada Jumat.

Baca Juga: Keunikan Sosok Iga Swiatek, Remaja Finalis French Open 2020

"Aku harus terus fokus seperti pertandingan lainnya. Aku merasa tekanannya tidak ada pada diriku. Saat ini aku hanya menikmati performa bagusku di tunggal."

"Aku rasa jika aku menang, itu akan 'gila' dan sangat luar biasa untukku."

Jauh dari menikmati hari yang santai sebelum final Grand Slam perdananya, Swiatek bertarung bersama petenis Amerika Serikat Melichar dan betapapun santai dia terdengar, naluri kompetitifnya terlihat saat dia marah karena kalah 6-7(5), 6-1, 4-6.

"Aku cenderung sedikit frustasi di ganda karena aku merasa aku juga bermain untuk pasanganku," kata Swiatek, yang memiliki kesempatan menjadi juara termuda French Open setelah Monica Seles pada 1992.

"Tunggal adalah cerita yang sama sekali berbeda," kata dia.

Swiatek mencapai final tunggal putri dengan kalah di 23 game, namun Sofia Kenin, 21 tahun, akan menjadi lawan yang yang tangguh setelah ia merebut gelar juara Australia Open pada Februari.

Baca Juga: Sofia Kenin, Sososk Sang Pemecah Masalah

Satu-satunya momen kedua petenis muda itu saling berhadapan adalah ketika di French Open junior empat tahun silam yang saat itu Swiatek menang.

"Aku ingat aku hanya memainkan tenis yang bagus, aku sebenarnya tidak ingat banyak karena itu empat tahun lalu.

"Tapi besok akan menjadi cerita yang benar-benar berbeda," kata Swiatek.

Sementara itu Krawczyk dan Guarachi akan meladeni pasangan unggulan kedua Timea Babos dan Kristina Mladenovic di final ganda putri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus