Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Galal Yafai, Bekas Pekerja Pabrik Meraih Medali Emas Tinju di Olimpiade Tokyo

Petinju Inggris Galal Yafai menghentikan perlawanan Carlo Paalam asal Filipina dan menyegel emas kelas terbang putra Olimpiade Tokyo 2020.

7 Agustus 2021 | 14.37 WIB

Petinju Inggris Galal Yafai merayakan kemenangannya atas Carlo Paalam dari Filipina pada kelas terbang putra Olimpiade Tokyo 2020 di Kokugikan Arena - Tokyo, Jepang, 7 Agustus 2021. ANTARA/REUTERS/LUIS ROBAYO.
Perbesar
Petinju Inggris Galal Yafai merayakan kemenangannya atas Carlo Paalam dari Filipina pada kelas terbang putra Olimpiade Tokyo 2020 di Kokugikan Arena - Tokyo, Jepang, 7 Agustus 2021. ANTARA/REUTERS/LUIS ROBAYO.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Petinju Inggris Galal Yafai menghentikan perlawanan Carlo Paalam asal Filipina dan menyegel emas kelas terbang putra Olimpiade Tokyo 2020 pada Sabtu, 7 Agustus 2021. Kemenangan petinju 28 tahun ini sekaligus memupus harapan Filipina menorehkan sejarah meraih medali emas tinju pertama di Olimpiade.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Yafai, yang juga mantan pekerja pabrik di Inggris, menang angka dalam pertandingan yang memperebutkan medali emas cabang olahraga tinju di Tokyo. Mendapat dukungan dari anggota timnya, ia membuat Paalam sempat terjatuh pada ronde pertama dari tiga ronde yang dilakukan setelah kombinasi tiga pukulan tajam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Inggris, sebagaimana Filipina yang memiliki sejarah tinju membanggakan, kini telah memenangkan satu emas, dua perak, dan dua perunggu dari cabang tinju di Olimpiade. Sementara itu, terlepas dari kekecewaan Paalam, 23 tahun, Filipina juga menikmati terobosan tersendiri sepanjang dua minggu pelaksanaan Olimpiade untuk cabang tinju.

Petinju Inggris Galal Yafai dan Carlo Paalam dari Filipina pada kelas terbang putra Olimpiade Tokyo 2020 di Kokugikan Arena - Tokyo, Jepang, 7 Agustus 2021. ANTARA/REUTERS/LUIS ROBAYO

 

Selain Carlo Paalam, dua petinju Filipina juga berhasil meraih medali. Mereka adalah Nesthy Petecio meraih medali perak di kelas bulu putri dan Eumir Marcial meraih medali perunggu kelas menengah putra.

Setelah merebut medali emas, Galal mengingat kembali perjalanan kariernya yang tidak mulus. Dia melepaskan pekerjaan sebagai pekerja di pabrik otomotif untuk bersaing menuju Olimpiade. Usaha itu berbuah manis setelah ia lolos ke Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Saat itu, dia kalah di babak 16 besar sebelum memenangkan medali perak di kelas terbang super Kejuaraan Eropa 2017.

"Jika bukan karena Kal dan Gamal, saya tidak akan memulai tinju. Mereka ada di sana untuk saya dan jika bukan karena mereka, saya tidak akan ada di sini," kata Galal.

Setelah meraih medali emas Olimpiade-nya, Galal Yafai dan Kal berbicara secara langsung. Sang kakak pun berkata, "Saya sangat bangga padamu. Ini tampak tidak nyata, itu brilian dan di melakukan apa yang perlu kamu lakukan. Ketika mendaratkan pukulan itu di ronde pertama, saya menjadi gila dan saya tahu dia akan memenangkan emas."

ANTARA | BBC

Arkhelaus Wisnu Triyogo

Lulus dari Universitas Indonesia program studi Indonesia pada 2014, ia bergabung bersama Tempo pada 2015. Sempat meliput politik dan hukum seputar Pemilu 2019, ia kini berfokus pada isu gaya hidup dan olahraga. Pada 2019, bersama Danang Firmanto, ia meraih ExCel Award, penghargaan untuk karya jurnalistik terbaik di bidang pemilu di kawasan ASEAN.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus