Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Legenda klub Jerman Borussia Dortmund, Karl-Heinz Riedle, mengunjungi Indonesia pada Selasa, 10 Oktober 2017. Riedle mengatakan Indonesia bisa belajar banyak dari Jerman dan Borussia Dortmund soal pengembangan pemain muda.
"Kalian bisa belajar dari Jerman soal penggunaan pemain dari akademi untuk menghasilkan pemain muda," ujar Riedle di Hotel Sultan, Jakarta Pusat.
Mantan pemain Dortmund dan Liverpool itu mengatakan pengembangan pemain muda sangat penting dan mendasar. Ia mengetahui tim nasional Indonesia saat ini ditangani Luis Milla. Ia memuji Milla yang membawa perubahan taktis yang bagus bagi Indonesia.
Namun perubahan ini akan sulit terus diterapkan jika Indonesia tak mengembangkan pemain mudanya. Riedle menilai para pemain muda harus mendapat jam terbang dan tingkat kompetisi yang tinggi.
Hal ini, menurut Riedle, sama dengan filosofi sepak bola yang dibawa Dortmund. "Filosofi kami lebih berdasar pada penggunaan pemain dari akademi," katanya.
Dortmund dikenal sebagai salah satu penghasil pemain muda kelas dunia. Mulai Mario Goetze, Nuri Sahin, hingga yang terbaru Christian Pulisic. Mereka dididik di akademi Dortmund.
Menanggapi masalah konsistensi pemain dari junior ke senior, Riedle mengatakan hal itu terjadi di semua negara, termasuk Jerman. Ia pun mengalami hal serupa saat masih junior dulu. Dalam suatu seleksi, ia mengatakan ada sekitar 10 pemain yang lebih hebat daripada dia. Namun saat ini keberadaan mereka tak diketahui sama sekali.
"Sangat penting terus bekerja keras untuk berada di tim pertama," tuturnya.
Karl-Heinz Riedle, 52 tahun, membela Dortmund pada 1993-1997. Penyerang ini menyumbang 24 gol dalam 87 laga. Ia juga pernah memperkuat Liverpool, Fulham, dan Lazio.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini