Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Manny Pacquiao Cemas Agak Takut, Ini Penyebabnya

Mantan juara tinju dunia asal Filipina, Manny Pacquiao,
terkejut dengan pernyataan Presiden Aquino yang mengklaim
kelompok Abu Sayyaf mau menculiknya.

29 April 2016 | 19.19 WIB

Petinju dunia Manny Pacquiao memberi sambutan saat mengajukan sertifikat Pencalonan Senator di Mei 2016 di Manila, Filipina, 16 Oktober 2015. (AP Photo)
Perbesar
Petinju dunia Manny Pacquiao memberi sambutan saat mengajukan sertifikat Pencalonan Senator di Mei 2016 di Manila, Filipina, 16 Oktober 2015. (AP Photo)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan juara tinju dunia asal Filipina, Manny Pacquiao, terkejut dengan pernyataan Presiden Benigno Aquino yang mengklaim kelompok militan di selatan negara itu, Abu Sayyaf, berencana untuk menculiknya. Dia juga mengaku heran sebab Aquino tidak mengatakan langsung kepadanya tentang hal itu sebaliknya mengumumkannya di media.

Aquino pada Rabu (27 April) mengeluarkan pernyataan yang mengklaim kelompok Abu Sayyaf yang memenggal sandera warga Kanada baru-baru ini turut berencana menculik Pacquiao dan adiknya.

"Saya cemas ketika Aquino mengatakan Abu Sayyaf ingin menculik saya. Saya terkejut karena semua rakyat Filipina adalah teman saya. Saya sayang mereka terutama yang beragama Islam," kata Pacquiao, seperti yang dilansir LA Times pada Kamis, 28 April 2016.

Menanggapi ancaman tersebut, dia akan memperketat kontrol keamanan untuk istri dan lima anaknya yang tinggal di kampung halamannya di General Santos, Filipina selatan.

Pacquiao saat ini berada di Manila untuk berkampanye dalam merebut kursi Senat menjelang pemilihan umum dan presiden negara itu pada bulan depan.

Pacquiao mengatakan, dia juga bingung dengan pernyataan Aquino itu yang tidak memberitahunya terlebih dahulu sebelum mengumumkannya di media. "Jika hal ini dari laporan intelijen, seharusnya tidak diungkapkan. Mengapa sekarang hal ini diungkapkan? Isu ini perlu diteliti pemerintah," kata dia.

Sebelumnya, Aquino bersumpah untuk menghapus kelompok Abu Sayyaf setelah kepala sandera warga Kanada, John Ridsdel ditemukan dibuang di pulau Jolo pada Senin lalu setelah gagal mendapat uang tebusan.

Lebih 20 lagi tawanan dari beberapa negara termasuk Malaysia dan Indonesia kini masih menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf.

USA TODAY | LA TIMES | CHANNEL NEWS ASIA | YON DEMA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Bergabung dengan Tempo sejak 2000. Kini bertugas di Desk Jeda, menulis soal isu-isu olahraga dan gaya hidup. Pernah menjadi juri untuk penghargaan pemain sepak bola terbaik dunia Ballon d'Or.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus