Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP Maverick Vinales mengungkapkan resep untuk bisa mengalahkan para pembalap Ducati di lintasan balap. Ia mengaku harus menjadi seorang "pembalap gila" untuk mengatasi keunggulan Ducati di lintasan Sirkuit Losail, Qatar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vinales adalah pemenang seri pembuka MotoGP Qatar. Di balapan kedua di sirkuit yang sama, ia finis di urutan kelima. Sedangkan, pemenang balapannya adalah rekan satu tim Yamaha, Fabio Quartararo. Adapun pembalap Ducati berada di urutan kedua dan ketiga, yaitu Johann Zarco dan Jorge Martin.
"Saya pikir kami memiliki dua hasil yang sangat bagus dan kami pulang dengan sangat senang atas hasil ini," kata Vinales yang tertinggal empat poin dari pemimpin klasemen MotoGP sementara, Johann Zarco, dikutip dari Motorsport, 6 April 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya meminta terlalu banyak dari motor ini, jadi lain kali saya akan mencoba mengeluarkan kemampuan secara maksimal. Tapi untuk bertarung dengan Ducati, Anda harus agresif, terkadang Anda harus lebih gila," kata pembalap asal Spanyol tersebut.
Ia melanjutkan, "Itulah yang saya coba lakukan, tetapi saya tidak mendapatkan referensi tentang di mana Jorge Martin mengerem dan saya terlambat mengerem. Saya melaju sedikit lurus dan di sanalah saya kalah. Tapi secara keseluruhan, saya senang karena potensinya ada, saya merasa tim bekerja dengan cara yang benar dan sekarang saatnya saya untuk meningkat."
Maverick Vinales bekerja sepanjang musim dingin untuk persiapan MotoGP 2021. Meski begitu, ia mengakui GP Doha sempat membuatnya terpuruk setelah kehilangan cengkaram ban bagian depan. "Memang benar saya tidak punya potensi yang sama di balapan pertama. Hari ini adalah hari yang buruk dengan menempat P5, jadi ini sangat penting."