Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari masih menunggu arahan International Olympic Committee (IOC) terkait kelanjutan kualifikasi Olimpiade 2020. Hal ini karena menyangkut pembiayaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami juga sudah menanyakan langsung teknis dari penundaan tersebut karena proses kualifikasi masih ada yang belum selesai. Ini apakah lanjut atau tidak. Penundaan Olimpiade juga baru tahun 2021," kata Oktohari melalui video conference, Senin, 30 Maret 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penundaan Olimpiade Tokyo sebelumnya telah menjadi kesepakatan antara Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach. Rencananya Olimpiade Tokyo 2020 ditunda sampai musim panas 2021 karena merebaknya wabah virus corona atau Covid-19.
Menurut dia, tahun 2021 menjadi tantangan berat bagi olahraga Indonesia. Oktohari yang juga Ketua Umum Ikatan Sports Sepeda Indonesia (ISSI) mengatakan Tim Merah putih bakal mengikuti banyak agenda olahraga.
Selain Olimpiade dan Paralimpiade di Tokyo, ada lima multi ajang olahraga lain yang telah terjadwal tahun depan. Antara lain, Asian Martial Indoor Games (AIMAG), Asian Winter Games, Asian Youth Games, Islamic Solidarity Games (ISG) dan SEA Games di Vietnam.
"Bahkan ada kemungkinan Asian Beach Games yang seharusnya digelar November 2020 akan digeser ke tahun depan. Tapi sampai sekarang kami belum dapat jawabannya," ucap dia.
Tekait anggaran Pelatnas untuk Olimpiade 2020 Tokyo, Kementerian Pemuda dan Olahraga menjadwalkan pemanggilan secara bertahap pemimpin cabang olahraga.
Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto menyebutkan pemanggilan itu membahas alokasi anggaran. Sejauh ini, pemerintah sudah menyediakan Rp 86 miliar untuk 10 cabang olahraga yang mengikuti kualifikasi Olimpiade.
Kesepuluh cabang olahraga yang yang telah menerima dana tersebut, yaitu PBSI (bulu tangkis), PABBSI (angkat besi), PBVSI (bola voli), PB ISSI (balap sepeda), PELTI (tenis), Perbakin (menembak), PB TI (taekwondo), PB Pertina (tinju), FPTI (panjat tebing), dan PSOI (selancar).
"Sebagai komitmen kami tetap ikut dalam Olimpiade 2020, terkait dengan anggaran kami akan coba memperjuangkan kalau nanti ada penambahan atlet," kata Gatot.