Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Carlo Paalam selangkah lagi mengukir sejarah menjadi petinju Filipina pertama yang meraih medali emas Olimpiade. Ia melaju ke final nomor kelas terbang (48-52kg) putra Olimpiade Tokyo, Kamis, setelah mengalahkan wakil tuan rumah Ryomei Tanaka dengan angka mutlak 5-0.
Filipina memiliki sederet petinju terkenal, seperti mantan juara dunia delapan divisi berbeda Manny Pacquiao. Meski begitu, belum ada satu pun petinju Filipina yang mampu meraih emas di Olimpiade.
Kini, harapan ada di pundak Carlo Paalam yang akan berhadapan dengan petinju Inggris Raya Galal Yafai untuk memperebutkan emas di Kokugikan Arena, Sabtu, 7 Agustus 2021.
Tinju memang menjadi cabang olahraga andalan Filipina mendulang medali di berbagai ajang besar, termasuk Olimpiade. Sejauh ini, cabang adu jotos itu telah menyumbang tujuh medali dengan rincian tiga perak dan empat perunggu di pesta olahraga terbesar di dunia tersebut.
Jumlah ini termasuk raihan satu perak dan perunggu di Olimpiade Tokyo. Pada Selasa (3 Agustus), Nesthy Petecio yang turun di kelas bulu (54-57kg) putri harus puas dengan perak usai dibungkam petinju Jepang Sena Irie dengan 0-5. Meski begitu, Nesthy Petecio tercatat sebagai petinju putri pertama Filipina yang berhasil meraih perak.
Sementara perunggu didapat melalui Eumir Marcial yang turun di kelas menengah (69-75kg) putra. Pada laga semifinal, Kamis, ia kalah 2-3 dari petinju Ukraina Oleksandr Khyzhniak.
Kini harapan besar meraih emas perdana dari cabang olahraga tinju dimiliki Filipina melalui Carlo Paalam. Sepanjang penampilannya di Olimpiade Tokyo, petinju 23 tahun itu menunjukkan performa apik dengan selalu menang mudah atas lawan-lawannya.
Carlo Paalam juga merupakan andalan Filipina di berbagai ajang multievent, seperti SEA Games 2019 ketika menjadi tuan rumah dengan menyumbang emas di nomor yang sama. Sebelumnya, ia juga pernah meraih perunggu di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
Jika Carlo Paalam berhasil meraih emas, maka Filipina akan kembali mengukir sejarah dengan meraih emas kedua di Olimpiade Tokyo. Sebelumnya lifter Hidilyn Diaz meraih prestasi tertinggi di cabang angkat besi nomor 55kg putri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini