Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Rekap Hasil BWF World Championships 2021: Jepang, Thailand, Singapura Buat Rekor

Jepang menempatkan dua wakil sebagai juara dunia BWF World Championships 2021. Berikut rekap hasil partai final kejuaraan dunia bulu tangkis.

20 Desember 2021 | 04.36 WIB

Dechapol Puavaranukroh and Sapsiree Taerattanachai showed impressive physical abilities to stay the course. Doc. BWF.
Perbesar
Dechapol Puavaranukroh and Sapsiree Taerattanachai showed impressive physical abilities to stay the course. Doc. BWF.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ganda campuran asal Tailand, Dechapol Puavaranukroh / Sapsiree Taerattanachai meneruskan tren positif sepanjang tahun ini dengan meraih gelar juara dunia BWF World Championships 2021. Ini merupakan raihan terbesar karena mereka menjadi pasangan Thailand pertama yang memenangkan Kejuaraan Dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Di sisi lain, Jepang juga meraih gelar dunia pertama di nomor ganda putra lewat Takuro Hoki / Yugo Kobayashi. Ini adalah peningkatan hasil setelah pada 2019 mereka hanya berada di peringkat kedua. Satu-satunya pasangan berpengalaman yang kembali mengecap gelar juara adalah pasangan ganda putri Cina, Chen Qing Chen / Jia Yi Fan, yang pernah berhasil merebut gelar juara dunia pada 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemenangan ganda campuran peringkat satu dunia Dechapol / Sapsiree atas wakil Jepang, Yuta Watanabe / Arisa Higashino, menjadikan gelar kejuaraan dunia sebagai gelar kedelapan dari sembilan final tahun ini. Raihan ini juga menjadi gelar keempat secara beruntun.

Terlepas dari agenda turnamen yang padat, mereka tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Sedangkan wakil Jepang gagal memberikan perlawanan setelah Yuta mengalami masalah pada punggungnya. “Saya tidak bisa bergerak secepat biasanya karena masalah punggung, jadi mungkin itu berpengaruh pada hasil pertandingan,” kata Yuta dikutip dari BWF Badminton.

Dechapol / Sapsiree pun menyapu bersih kejuaraan Asian Leg di Bangkok dan di Bali. Mereka juga meraih gelar di Hylo Open. “Kami sangat senang dengan tahun ini, dan berterima kasih kepada para penggemar kami. Kami telah memainkan begitu banyak pertandingan, kuncinya adalah pemulihan setelah setiap pertandingan dan istirahat yang cukup," kata Sapsiree.

"Hari ini kami mampu mempertahankan serangan sepanjang pertandingan. Kami berbicara banyak satu sama lain sebelum dan selama pertandingan. Kami harus menjaga level mental dan fisik kami. Target kami adalah mencapai semifinal di setiap turnamen. Kami lelah setelah Bali tetapi mencoba untuk beristirahat sebanyak mungkin,” ujar Sapsiree setelah kemenangan 21-13 21-14 atas Yuta Watanabe / Arisa Higashino.

Takuro Hoki and Yugo Kobayashi make history for Japan. Doc. BWF.

Di nomor ganda putra, Takuro Hoki / Yugo Kobayashi membuat sejarah bagi Jepang. Mereka menjadi ganda putra pertama Jepang yang meraih gelar juara dunia. Kobayashi / Hoki menang 21-12 21-18 atas He Ji Ting/Tan Qiang dalam waktu 38 menit. “Kami senang dengan kemenangan kami,” kata Hoki. “Kami hanya harus menjaga kecepatan tinggi, dan kuncinya adalah mendominasi situasi servis-balik.”

Di nomor ganda putri, Chen Qing Chen / Jia Yi Fan kembali menjadi juara dunia. Ini menjadi semacam pembalasan ketika mengakhiri Olimpiade tanpa medali emas, dan gagal menang di dua kejuaraan dunia terakhirnya. Mereka mengalahkan mengalahkan wakil Korea, Lee Sohee / Shin Seungchan 21-16 21-17.

Chen Qing Chen and Jia Yi Fan are world champions once again. Doc. BWF.

“Kami ingin melakukannya dengan baik di sini karena kami telah mempersiapkan diri dengan baik dan kami telah menetapkan tujuan yang tinggi untuk diri kami sendiri. Kami belajar banyak dari kekalahan kami di Kejuaraan Dunia sebelumnya; ini adalah hasil dari semua pembelajaran di pertandingan yang kami kalahkan,” kata Jia Yi Fan.

Di nomor tunggal putri, Akane Yamaguchi berhasil memupuskan harapan unggulan pertama Tai Tzu Ying yang mengejar gelar pertamanya di kejuaraan dunia. Ia menang 21-14, 21-11. Atlet kelahiran 6 Juni 1997 ini pun mengaku senang dengan capaian medali emasnya di BWF World Championship karena akhirnya ia bisa mencatatkan hasil manis di turnamen terakhir tahun ini.

Di nomor tunggal putra, Loh Kean Yew menjadi kejutan di ajang kejuaraan dunia. Mengalahkan atlet senior asal India, Srikanth Kidambi di babak final, ia berhasil menjadi atlet tunggal putra pertama Singapura yang menjadi juara dunia bulu tangkis. Ia menang dua gim langsung 21-15, 22-20.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus