Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Arena tinju dunia diwarnai banyak rekor menakjubkan. Beberapa di antaranya akan sulit untuk dipecahkan lagi, termasuk untuk juara dunia termuda dan tertua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Juara Dunia Termuda: Wilfred Benitez
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada Maret 1976, Wilfred Benitez menorehkan rekor. Ia menjadi juara dunia termuda dalam sejarah tinju dunia, dengan merebut gelar kelas welter ringan WBC dari Antonio Cervantes. Saat itu, usianya baru menginjak 17 tahun, 5 bulan, dan 23 hari.
Hingga kini torehannya belum pernah terpecahkan dan mungkin akan sulit untuk dilakukan. Mike Tyson menjadi juara termuka di kelas berat saat berusia 20 tahun, empat bulan, dan 22 hari.
Benitez memenangi sabuk itu dari tangan petinju hebat. Cervantes mendominasi kelas tersebut selama hampir satu dekade.
Benitez kemudian naik kelas untuk berusaha merebut gelar kelas welter, namun dikalahkan oleh Ray Leonard. Pada Mei 1981 ia mengalahkan Maurice Hope untuk gelar kelas menengah ringan, menjadi juara tiga divisi termuda dalam sejarah.
Benitez, petinju Puerto Rico yang kini berusia 62 tahun, dalam kariernya memiliki rekor 53-8-1 (31 KO).
Ia dikenang sebagai petarung yang terampil dan agresif dengan kemampuan pertahanan yang luar biasa, dengan catatan kemenangan atas Roberto Durán dan Thomas Hearns. Ia masuk ke dalam Hall of Fame Tinju Internasional pada tahun 1996, hingga kini dianggap sebagai salah satu petinju Puerto Rico terbaik sepanjang masa, bersama Félix Trinidad, Wilfredo Gómez, Carlos Ortiz, Héctor Camacho, dan Miguel Cotto.
Juara Dunia Tertua: Bernard Hopkins
Bernard Hopkins memegang rekor sebagai juara tertua saat merebut gelar kelas berat ringan WBA dan IBF pada 2014. Ia mengalahkan Beibut Shumenov, ketika berusia 49 tahun 9 bulan.Bernard Hopkins. (instagram/@bhopdaalien)
Hopkins, petinju Amerika yang kini berusia 55 tahun, tak hanya juara tertua dalam sejarah tinju, juga menjadi atlet profesional tertua yang berkompetisi di level setinggi itu. Sebagian besar petinju profesional elit berusia pertengahan hingga akhir 30-an.
Umur panjang Hopkins adalah bukti pelatihan disiplin dan pengkondisiannya selama bertahun-tahun. Gaya bertijunya yang cerdik juga membatasi kerusakan yang dia alami.
Sepanjang kariernya, yang berakhir 2016, Hopkins memiliki rekor 55-8-2-2 (32 KO). Setelah merah gelarnya pada 2014 itu ia sempat bertarung lagi dua kali, tapit terus kalah, termasuk oleh Sergey Kovalev.
BOXINGNEWS24 | BLEACHERREPORT