Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menurut Oleksandr Usyk, laga comeback Mike Tyson saat melawan Roy Jones Jr pada November lalu adalah pertandingan tinju yang fantastis. Namun, ketimbang harus melawan petinju 54 tahun itu, Usyk lebih memilih untuk menyapa dan memeluk Mike Tyson.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Saya pikir dia sudah mulai bertinju lagi karena dia bosan. Seorang pria perlu memiliki sesuatu yang dia lakukan dan yang dia sukai. Jika dia kembali ke cara lamanya, saya pikir itu bagus karena dia terlihat fantastis, berat badannya turun, dan dia bahagia," kata dia dikutip dari The Sun, Rabu, 23 Desember 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Iron Mike membersihkan sarung tangan setelah 15 tahun berada di masa pensiun. Ia kembali dalam tinju eksibisi melawan Roy Jones Jr pada bulan November. Kontes itu menjadi daya pikat karena menghasilkan lebih dari 1,6 juta penjualan bayar per tayang dan menghasilkan duit sebesar 60 juta poundsterling.
Setelah pertarungan tinju eksibisi itu, sejumlah legenda tinju dunia, seperti Evander Holyfield hingga Oscar de La Hoya, juga berniat untuk menjadi lawan tanding Mike Tyson. Namun, Usyk berbeda. "Saya tidak berpikir saya akan melawan Mike Tyson. Jika diberi kesempatan saya lebih suka memberinya pelukan ramah," kata dia.
Tyson sudah kembali berlatih menjelang kemungkinan pertandingan ulang atau pertarungan lain seusai mengungkap keinginan kembali ke ring tinju secepat mungkin. Usyk mengungkapkan bahwa dia tumbuh pada masa kejayaan Tyson dan Lennox Lewis. Meski begitu, tetap saja, bagi dia, Muhammad Ali adalah pahlawan tinju utamanya.
"Saya menonton Klitschko bersaudara, tentu saja. Mike Tyson, Lennox Lewis tetapi ikon saya sekali dan selamanya adalah Muhammad Ali," kata Oleksandr Usyk berbicara setelah meluncurkan WePlay Ultimate Fighting League bekerja sama dengan WePlay Esports.