Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Novendra Priasmoro, 19 tahun, berhasil menjuarai turnamen catur internasional Bangkok Open di Thailand, yang berakhir 21 April 2018. Ia membukukan 8 poin tanpa pernah terkalahkan dalam kejuaraan diikuti oleh 196 pecatur dari 37 negara itu. Ia meraih 7 kemenangan dan dua kali remis.
Hasil yang diraih pecatur nomor dua nasional ini cukup spektakuler. Dalam perjalanan menjadi juara, ia antara lain mengalahkan unggulan pertama GM Hrant Melkumyan (rating 2669) dari Armenia. Ia juga menahan remis GM Nigel Short (2662).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Situasi yang menegangkan dihadapi pecatur Indonesia di akhir turnamen. Pada partai tekahir, atau kesembilan, pecatur dengan rating 2449 itu harus menghadapi pecatur legendaris asala Inggris, Nigel Short, yang pernah tiga kali juara di ajang ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kristianus Liem, ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi, berkisah, sejak malam sebelum pertandingan ia sudah menginstruksikan agar Novendra lebih dulu menawarkan remis sekitar tiga sampai lima langkah. "Tujuannya untuk menghormati nama besar Nigel Short. Sebab tidak mungkin Nigel Short yang menawarkan remis duluan kalau tidak terpaksa benar," kata dia, seperti tertuang dalam rilis PB Percasi.
Dalam lomba terakhir itu, Novendra dengan dingin meladeni Nigel, yang memakai Pertahanan Prancis. Di partai sebelumnya, ia sudah mampu mengalahkan GM Anton Smirnov(2546), dari Australia, yang memakai pembukaan sama.
Nigel mengambil taktik berbeda dengan Smirov pada langkah kesembilan. Tapi, hingga langkah ke-13 posisinya tetap tak bisa unggul.
Pada langkah ke-16, Novendra sempat berniat menawarkan remis. Tapi melihat banyak pecatur yang menonton partainya, ia mengaku malu melakukannya. Pertarungan pun terus berlanjut.
Akhirnya, waktu yang menentukan datang juga, pada langkah ke-28 setelah melihat posisi lawannya begitu kokoh, Nigel memutuskan menawarkan remis. "I offer you draw," ucap Nigel sambil menatap Novendra. Tanpa berpikir lagi Novendra langsung mengulurkan tangannya yang berarti menerima tawaran tersebut.
"Tawaran ini memang yang saya tunggu," cerita Novendra. "Remis kan udah pasti juara sendirian, jadi saya ga pakai berpikir lagi, langsung saya sambar tangannya."
Selain gelar juara, Novendra juga mendapatkan tambahan rating sebanyak 25,5 poin. Sejak Desember 2017, Novendra mendapat dukungan penuh dari United Tracktors (UT), perusahaan yang menjadi “bapak angkat” nya. Ia menjadi salah satu pecatur muda yang diproyeksikan untuk segera meraih gelar Grandmaster.
Ketua Umum PB Percasi Utut Adianto menyatakan rasa bangganya dengan prestasi yang diraih Novendra. "Semoga ini menjadi penyemangat bagi pecatur lainnya, untuk tak mudah menyerah dalam meraih prestasi. Keberhasilan ini membuktikan bahwa atlet-atlet catur kita layak didukung dunia usaha, karena talentanya memang luar biasa,” kata Utut.