Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Mobil

BYD Investasi Rp 20 T untuk Bangun Pabrik di Indonesia Tahun Ini

Pembangunan pabrik BYD di Indonesia akan dimulai tahun ini dengan target kapasitas produksi hingga 150 ribu unit per tahun.

19 Januari 2024 | 11.45 WIB

BYD Dolphin diperkenalkan di Indonesia, Kamis, 18 Januari 2023. TEMPO/Dimas Prassetyo
Perbesar
BYD Dolphin diperkenalkan di Indonesia, Kamis, 18 Januari 2023. TEMPO/Dimas Prassetyo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pabrikan mobil listrik asal Cina, BYD (Build Your Dream), akan menggelontorkan dana US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 20,3 triliun untuk membangun pabriknya di Indonesia pada tahun ini. Kabar ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Dari informasi yang kami dapat saat berbincang dengan eksekutif BYD, investasinya adalah US$ 1,3 miliar. Kapasitas produksi 150 ribu per tahun," kata Airlangga dalam video sambutannya di acara Grand Launching BYD di Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam video tersebut, Airlangga juga mengapresiasi BYD yang telah memasuki pasar Indonesia dan berinvestasi di Tanah Air. Kehadiran BYD di Indonesia ini diharapkan dapat memberikan pilihan bagi masyarakat Indonesia terhadap mobil listrik dengan harga yang terjangkau.

"Saya mengapresiasi BYD sebagai salah satu industri elektrik dunia hadir di Indonesia," ujarnya.

General Manager BYD Asia-Pasifik Liu Xueliang mengatakan bahwa pabrik BYD di Indonesia akan dibangun tahun ini. Saat ini, Liu mengaku pihaknya tengah melakukan studi untuk pembangunan pabrik di Tanah Air.

"Kalau kami bikin pabrik di sini, harus melayani pasar lokal sebanyak mungkin," ucap Liu.

Untuk diketahui, saat ini tiga mobil listrik BYD, yakni Atto 3, Dolphin, dan Seal, masih didatangkan langsung dari negara asalnya, Cina, dalam bentuk completely built up (CBU).

"Model ini semua diproduksi di Cina, pabrik terbesar kami. Megafactory ini tempat kami akan merakit mobil untuk pasar Indonesia," kata President Director PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa BYD akan merakit lokal mobilnya dalam bentuk completely knock down (CKD) di Tanah Air. Namun, selama masa tunggu hingga pabriknya jadi, Luhut mengatakan pemerintah mengizinkan BYD untuk menjual mobilnya di Indonesia dalam bentuk completely built up (CBU) atau diimpor utuh dari Cina.

Dalam impor mobil BYD itu, pemerintah akan membebaskan pajak impor mobil listrik yang dimasukkan ke Indonesia. Pembebasan pajak ini hanya berlaku untuk produsen otomotif yang telah berkomitmen membangun pabrik di Indonesia.

"Kami tidak membuka impor EV, kami kasih insentif hanya untuk calon-calon investor saja. Jadi, kalau enggak investasi di sini, bea masuknya sama, enggak akan kami relaksasi," ucap Luhut.

Pilihan Editor: Sekali Cas, Baterai BYD Dolphin Bisa untuk Perjalanan Jakarta-Bandung PP

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus