Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) belakangan kian marak diterapkan pada berbagai sektor kehidupan manusia, tak terkecuali di dunia otomotif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sejumlah pabrikan kendaraan baik Asia hingga Eropa berlomba menyiapkan dan menyematkan fitur-fitur berbasis AI pada produknya. Baik sebagai bagian peningkatan performa maupun nilai plus brand dalam menggaet target pasar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Penerapan sistem AI dalam dunia otomotif perlu memperhatikan aspek utama yakni keandalan dan keselamatan," kata pakar Teknologi Informasi (IT) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Ridi Ferdiana di Yogyakarta Senin 26 Juni 2023.
Ridi menuturkan, keandalan dan keselamatan jadi prioritas untuk mewujudkan penerapan AI yang bertanggungjawab. "Contohnya, mengantisipasi kendaraan otonom mengalami kegagalan sistem dan menyebabkan terjadi kecelakaan," kata dia.
Ridi membeberkan maraknya penerapan AI pada dunia otomotif saat ini dapat dikategorikan dalam tiga tingkatan, yakni foundational, comprehensive, dan advance.
Implementasi penerapan AI pada kendaraan seperti mobil secara foundational bisa dilihat pada aspek
reactive-nya. Misalnya setir mobil bergerak meluruskan diri pada saat mobil melewati marka jalan.
Selain itu, juga bisa dilihat pada aspek limited. Misalnya ketika mobil mampu membatasi laju kecepatannya sendiri berdasar pengenalan tanda kecepatan lalu lintas.
Ridi melanjutkan, pada level comprehensive, penerapan AI pada mobil dapat dilihat pada aspek
natural lanquage processing atau pemrosesan bahasa pengguna. Misalnya kemampuan mobil merespon pesan audio atau suara pengguna untuk menyetel suhu yang nyaman dengan pendingin udara.
"Dalam tingkatan comprehensive ini, mobil biasanya juga dilengkapi sistem pakar, misalnya menjawab suhu di luar dan prediksi cuaca," kata Ridi.
Adapun sistem AI pada tingkatan advance yang ditanamkan pada mobil lain lagi kemampuannya. Yakni diterapkanya fitur theory of mind atau membaca gestur pengemudi. Mobil dengan AI jenis ini bisa meminta penggunanya beristirahat ketika perilaku berkendaranya terdeteksi kelelahan dari hasil pindaian mata juga cara mengemudi.
"Dalam sistem advanced ini, AI yang ditanam menerapkan sistem machine learning seperri bisa melakukan parkir otomatis dan self aware dengan bergerak menuju tujuan secara otomatis (otonom)," kata Ridi.
Pilihan Editor: Mobil Konsep Porsche Mission X, Akan Jadi Basis Hypercar Listrik
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto