Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Motor

Mengapa Motor Bisa Terbakar? Kenali Penyababnya

Sudah ada banyak kejadian maupun kecelakaan berkendara yang melibatkan mesin motor terbakar. Lantas, apa sebenarnya penyebab motor terbakar?

16 Juni 2023 | 14.15 WIB

Sebuah sepeda motor polisi terbakar selama protes atas kematian Mahsa Amini, seorang wanita yang meninggal setelah ditangkap oleh "polisi moral" republik Islam itu, di Teheran, Iran 19 September 2022. WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Perbesar
Sebuah sepeda motor polisi terbakar selama protes atas kematian Mahsa Amini, seorang wanita yang meninggal setelah ditangkap oleh "polisi moral" republik Islam itu, di Teheran, Iran 19 September 2022. WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria bernama M. Damis (65) diteriaki pengendara lain karena bagian belakang mesin motornya terbakar. Beruntung, ia sigap turun dari motor dan segera meminta pertolongan. Warga sekitar pun memanggil pemadam kebakaran dan berupaya menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) sembari menunggu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Peristiwa Senin, 12 Juni 2023 di underpass Kebayoran Lama, Jakarta Selatan tersebut tentu bukan yang pertama kali. Sudah ada banyak kejadian maupun kecelakaan berkendara yang melibatkan mesin motor terbakar. Lantas, apa sebenarnya penyebab motor terbakar?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Terdapat sejumlah faktor dari terbakarnya mesin motor, seperti kelalaian pengguna atau masalah internal. Simak beberapa kemungkinan yang perlu diwaspadai berikut ini.

1. Korsleting Listrik

Salah satu penyebab utama kebakaran pada motor adalah korsleting yang dapat terjadi akibat kerusakan kabel, regulator tegangan, sistem pengapian, atau komponen elektrik lainnya. Jika arus listrik tidak terkendali, bisa timbul panas berlebihan dan percikan api, kemudian berujung pada kebakaran.

Korsleting sendiri adalah situasi di mana dua kabel atau konduktor listrik yang seharusnya terpisah, tiba-tiba justru bersentuhan secara langsung. Faktor penyebab lainnya termasuk instalasi kelistrikan yang buruk, kelembapan, atau ada cairan yang masuk.

2. Overheating akibat Kegagalan Sistem Pendingin

Selain korsleting listrik, panas berlebih alias overheating bisa terjadi karena kurang pelumasan atau kondisi lingkungan ekstrem. Namun, pemicu yang lebih umum adalah rusaknya sistem pendingin sepeda motor. Jika sistem pendinginan tidak berfungsi dengan baik, suhu mesin akan naik secara signifikan.

Oleh karena itu, penting bagi pengendara motor agar mengistirahatkan kendaraan mereka ketika sudah berjalan terlalu jauh. Momen ini juga dapat digunakan untuk mengecek kenormalan suhu mesin secara keseluruhan.

3. Kerusakan Sistem Knalpot

Jika sistem knalpot mengalami kerusakan, seperti retak atau pecah, percikan api dari knalpot dapat mengenai bagian yang mudah terbakar di sekitarnya. Knalpot juga sangat mungkin mengalami karat dan tumpukan kotoran yang mengurangi kinerja mesin. Dalam beberapa kasus, deformasi knalpot akibat benturan atau tabrakan bisa mengganggu aliran gas sisa pembakaran.

4. Kebocoran Oli dan Bahan Bakar

Oli adalah komponen motor yang sangat penting untuk melumasi mesin agar suhunya tetap stabil. Kebocoran oli akan menyebabkan mesin dan knalpot overheating dan berbahaya bagi pengendara.

Sementara itu, bahan bakar bakar seperti bensin sudah jelas memiliki sifat mudah terbakar jika terkena sesuatu yang panas atau percikan api dari sistem pengapian. Guna menghindari hal itu, pastikan tutup tangki bensin selalu terpasang dengan baik.

5. Penggunaan Jenis Bensin yang tidak Sesuai

Menggunakan bensin yang tidak sesuai dengan spesifikasi motor dapat menyebabkan mesin bekerja di luar batas toleransinya. Kelalaian ini dapat menghasilkan suhu yang sangat tinggi dan memicu kebakaran. Pemilik sepeda motor alangkah baiknya mengikuti petunjuk pabrikan, indeks oktan, serta kualitas bensin untuk menentukan bahan bakar yang tepat.

6. Modifikasi Berlebihan

Modifikasi yang berlebihan, apalagi pada bagian-bagian suku cadang penting, sejatinya cukup berisiko. Jika dikerjakan sembarangan tanpa tenaga ahli, segala pemicu kebakaran motor yang telah disebutkan sebelumnya lebih mungkin untuk terjadi. Maka dari itu, selalu pergi ke teknisi profesional kalau hendak melakukan bore up atau penambahan komponen elektrik lainnya.

Menghindari Insiden Motor Terbakar

Demi meminimalisir peristiwa yang tak diinginkan, pemilik motor dianjurkan melakukan servis rutin dalam kurun waktu 2–3 bulan sekali atau setiap 2.000–5.000 kilometer. Penting pula untuk menggunakan jasa bengkel resmi sesuai pabrikan merek motor atau bengkel besar lainnya.

Langkah pencegahan lainnya termasuk menghindari penggunaan bahan bakar ilegal dan modifikasi secara sembarangan. Jika sudah terlanjur ada tanda-tanda panas berlebih pada motor, segera bawa kendaraan ke bengkel untuk pemeriksaan bagian mesin, tangki bensin, knalpot, kabel dan konektor, hingga sistem pendingin.

SYAHDI MUHARRAM

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus