Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Mobil

Stellantis Kembangkan Mesin Mobil Bahan Bakar Sintetis

Stellantis sedang menguji 28 jenis mesin mobil yang diharapkan bisa menggunakan bahan bakar sintetis.

26 April 2023 | 11.00 WIB

Logo baru hasil merger produsen mobil Fiat Chrysler Automobile NV dan Peugeot SA (PSA Group). FOTO: Antara
material-symbols:fullscreenPerbesar
Logo baru hasil merger produsen mobil Fiat Chrysler Automobile NV dan Peugeot SA (PSA Group). FOTO: Antara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Grup produsen mobil Stellantis sedang menguji 28 jenis mesinnya yang diharapkan bisa menggunakan bahan bakar sintetis. Protokol pengujian ini mencakup rangkaian mesin dari tahun 2014 hingga 2029, termasuk mesin bensin dan diesel.

Melansir laman Carscoops hari ini, Rabu, 26 April 2023, Stellantis mengatakan adopsi efuel akan memungkinkan pemilik kendaraan bertenaga pembakaran untuk mendekarbonisasi mobil mereka tanpa perlu beralih ke kendaraan listrik atau meningkatkan sistem bahan bakar.

Program ini juga memungkinkan perusahaan untuk memangkas emisi dari 28 juta kendaraan bertenaga pembakaran yang dibangun sejak 2014 di Eropa. Penggunaan bahan bakar sintetis ini juga bisa mengurangi emisi CO2 hingga 400 juta ton dari tahun 2025 hingga 2050.

Komitmen Stellantis untuk menggunakan efuel pada kendaraan ICE yang sudah ada dan yang akan datang, akan memainkan peran penting untuk mencapai target nol emisi karbon pada tahun 2038. Stellantis juga mengonfirmasi hanya akan menjual mobil listruik baterai di Eropa pada akhir dekade ini.

"Kami menggandakan perjuangan kami melawan pemanasan global dengan menguji bahan bakar netral karbon sebagai solusi pelengkap untuk pendekatan dekarbonisasi holistik kami. Sementara kami tetap teguh dalam menjalankan strategi elektrifikasi kami yang agresif," kata Kepala Eksekutif Stellantis Carlos Tavares.

Stellantis juga harus menemukan alternatif cerdas untuk mengatasi CO2 dari 1,3 miliar mobil ICE yang ada. "Kami bertujuan untuk memberi pelanggan kami alat lain dalam perang melawan pemanasan global dan yang dapat memberikan dampak langsung," ujar Tavares.

Sebagai bagian dari pengujiannya, Stellantis menganalisis emisi pipa knalpot, startabilitas, tenaga mesin, daya tahan keandalan, pengeceran oli, tangki bahan bakar, saluran bahan bakar, da filter dari rangkaian mesin yang ada.

Pengujian efuel ini juga tidak terlepas dari peraturan Uni Eropa yang mengharuskan penjualan kendaraan tenaga pembakaran baru setelah 2035, asalkan menggunakan bahan bakar sintetis.

DICKY KURNIAWAN | CARSCOOPS

Pilihan Editor:
Resmi, Stellantis Nama Baru Hasil Merger Fiat dan Peugeot

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus