Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Otomotif

Test Ride Motor Listrik Honda EM1 e: Jakarta-Bogor, Harus Ganti Baterai

Redaksi Tempo berkesempatan melakukan test ride unit tes motor listrik Honda EM1 e: Plus dari Jakarta menuju Bogor. Simak selengkapnya di sini:

31 Januari 2024 | 06.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Redaksi Tempo berkesempatan menjajal langsung unit tes motor listrik Honda EM1 e: Plus pada akhir pekan kemarin. Kami melakukan perjalanan Jakarta-Bogor dengan kondisi baterai penuh 100 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengendara yang memiliki tinggi badan 168 cm, bisa menapakkan kaki dengan sempurna. Karena Honda EM1 e: Plus punya ground clearance yang ramah untuk tinggi rata-rata orang Indonesia. Lalu jok motornya sangat empuk dibanding motor matik Honda lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengendarai motor listrik ini untuk perjalanan singkat rasanya tidak masalah. Namun jika digunakan untuk perjalanan jauh, rasanya posisi berkendara Honda EM1 e: Plus lumayan melelahkan.

Kami memulai perjalanan dari wilayah Jatinegara, Jakarta Timur, dengan menggunakan mode standar. Selama perjalanan Jakarta-Bogor, kami menorehkan kecepatan tertinggi hingga 45 km/jam. Kondisi jalanan yang ramai di depan pasar Kramat Jati, mampu dilewati dengan nyaman karena punya ukuran yang minimalis serta bobot ringan. 

Saat hendak memasuki daerah Cibinong Bogor, indokator mulai muncul lambang kura-kura di kiri atas ketika baterai tersisa 2 persen. Hal itu menandakan bahwa daya listrik yang dikeluarkan akan terbatas dan memengaruhi kecepatan motor. Menariknya, hingga kondisi baterai 0 persen, motor masih bisa dipacu walaupun kecepatan mentok di angka 20-an km/jam.

Saat menempuh jarak 41,4 Km, akhirnya motor listrik ini sudah tak bisa dijalankan. Untuk melanjutkan perjalanan, kami pun langsung mengganti dengan baterai cadangan yang kondisinya masih 100 persen. 

Demi menghemat baterai, maka kami menggunakan mode ECON. Namun kami tetap melaju dengan kecepatan maksimal 33 km/jam. Dan ketika dibawa ke kondisi jalan yang agak menanjak, kecepatannya hanya di kisaran 25-an km/jam.

Akhirnya pengendara bisa tiba di tempat tujuan, tepatnya di daerah Cilebut, Bogor, dengan kondisi baterai 70 persen. Proses cas baterai menggunakan Honda Power Pack Charger dari kondisi 0 persen hingga 100 persen memakan waktu 6 jam dan biaya sekitar Rp 2 ribuan saja.

Pada tes ini, disimpulkan Honda EM1 e: lebih cocok digunakan di dalam kota, dengan kondisi jalan mendatar dan jarak tempuh yang dekat. Untuk dipakai keluar Jakarta, tentu pengendara wajib menyediakan slot tambahan baterai.

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus