Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Dengan tema Let's Imagine a Future Mobility for All, Toyota bakal mengusung konsep mobilitas dengan tiga pilar pada Japan Mobility Show 26 Oktober-5 November 2023 di Tokyo Big Sight, Jepang. Ketiga pilar tersebut adalah electrification atau elektrifikasi, intelligence atau inteligensi, dan diversification atau diversifikasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Executive Vice President People & Business Transformation Group Toyota Asia Regional Office Pras Ganesh mengatakan, untuk segmen elektrifikasi, Toyota melakukan pendekatan melalui beragam jalur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Di antaranya kendaraan bermotor listrik berbasis baterai yang dibuat produsen mobil, kendaraan listrik hibrida plug-in, kendaraan listrik berbasis bahan bakar untuk kendaraan komersial yang diproduksi masal, dan kendaraan listrik hibrida untuk melayani kebutuhan lokal," kata dia dalam Toyota Media Briefing Japan Mobility Show 2023 lewat konferensi video, Kamis, 12 OKtober 2023.
Adapun pilar kedua adalah inteligensi dengan memperluas konektivitas dengan masyarakat. Toyota berupaya memutakhirkan perkembangan teknologi, layanan yang semakin cerdas, dan realtime management. Sedangkan pilar ketiga meliputi diversifikasi mobil, mobilitas, dan energi.
Pada Japan Mobility Show, Toyota Indonesia akan memajang prototipe mobil konsep bernama Rangga. Ini merupakan mobil konsep komersial yang dirancang untuk mengembalikan warisan Kijang Pick Up.
Calon kendaraan niaga Toyota Indonesia ini menggunakan platform Innovative International Multi-purpose Vehicle (IMV). Platform tersebut sebelumnya disematkan di Hilux, Fortuner, dan Kijang Innova.
Adapun dari siaran pers sebelumnya, Toyota Motor Corporation bakal memamerkan model terbaru Toyota Century dan seri Crown di Japan Mobility Show. Pada 6 Oktober lalu, Toyota memperkenalkan model baru Crown Sport Hybrid (HEV) di Jepang.
Mobil tersebut bisa dipesan sejak 6 Oktober dan akan diluncurkan pada November mendatang. Toyota bakal menawarkan versi plug-in hybrid (PHEV) pada Desember, model Crown Sedan sekitar November, dan model Crown Estate sebelum penghujung 2024.
Japan Mobility Show awalnya bernama Tokyo Motor Show. Perhelatan dua tahunan tersebut terakhir kali digelar pada 2019. Pada 2021, pagelaran absen lantaran pandemi merebak.
Dalam keterangan pers pada 21 September lalu, Ketua Asosiasi Produsen Mobil Jepang (JAMA) Akio Toyoda mengatakan perubahan nama itu dilakukan lantaran Jepang memiliki ragam teknologi canggih dan banyak pemimpin bisnis yang terus berkreasi menghadapi tantangan masa depan. JAMA ingin menyediakan wadah bertemunya para pengusaha dan pelbagai teknologi. "Kami ingin menyebarkan visi Jepang untuk masa depan bersama dunia," kata Akio.
Japan Mobility Show 2023 akan diikuti lebih dari 400 perusahaan partisipan. Jumlah tersebut merupakan rekor setelah pada 2001, Tokyo Motor Show, menyedot 281 eksibitor. Pada perhelatan dua tahunan ini, penyelenggara juga mengundang perusahaan-perusahaan rintisan yang diharapkan bisa berkolaborasi dengan perusahaan besar untuk menciptakan peluang usaha baru.
Japan Mobility Show juga akan menghadirkan berbagai macam agenda termasuk Tokyo Future Tour. Dalam sesi tersebut, para pengunjung bisa merasakan bagaimana mobilitas bakal membentuk masa depan di berbagai kota. Adapula acara hiburan yang menggunakan energi hidrogen.
Tokyo Motor Show pe rtama kali digelar pada 1954 di Hibiya Park, Tokyo. Sebanyak 254 perusahaan Jepang terlibat dalam acara perdana dengan menampilkan 267 sepeda motor dan 17 mobil penumpang. Acara 10 hari ini membesut 547 ribu pengunjung.
KODRAT
Pilihan Editor: Biaya Pembuatan SIM Mobil di Jepang Mencapai Rp 40 Juta
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto