TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pencapresan Partai Keadilan Sejahtera Suhud Aliyuddin mengatakan partainya tak akan hanya mementingkan pemilihan legislatif 2019 dan menyampingkan pemilihan presiden. Suhud mengatakan PKS akan bekerja dengan porsi yang sama demi kepentingan pileg dan pilpres 2019.
"Tetap fifty fifty. Kami orang-orang yang menghargai komitmen," kata Suhud kepada Tempo, Senin, 12 November 2018.
Baca: PKS Membidik 65 Kursi di DPRD DKI di Pileg 2019, Realistiskah?
Suhud mengakui pileg 2019 secara teori bakal lebih berat ketimbang pileg sebelumnya. Sebab, pemilihan umum digelar serentak dan partai tak memiliki calon presiden atau calon wakil presiden. Suhud mengakui efek ekor jas atau coat tail effect akan diraup partai-partai yang memiliki calon saja.
Kendati begitu, Suhud mengatakan PKS optimistis mesin partai akan bekerja untuk mencapai target. Partai dakwah, kata dia, menargetkan perolehan 12 persen dari pileg 2019.
Angka ini setara dengan sekitar 70 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. "Kami meyakini mesin politik PKS akan mampu mendorong pencapaian target partai," kata Suhud.
Baca: GNPF Janji Kerahkan Ulama Daerah Bantu PKS Menangkan Prabowo
Menurut dia, hasil survei internal menunjukkan PKS akan lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold. Suhud mengatakan perolehan suara PKS berdasarkan survei internal berkisar di angka 4 hingga 5 persen. "Mirip dengan hasil lembaga KedaiKOPI," kata Suhud. Lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) ini, ujar Suhud, mencatat perolehan suara PKS di pileg sebesar 5,2 persen.
Partai koalisi pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memiliki cara berbeda menghadapi pileg dan pilpres 2019. Partai Demokrat, misalnya, menyatakan akan fokus kampanye pemenangan pileg terlebih dulu. "Demokrat first. Kami juga berharap Demokrat tetap ada di parlemen," kata Ketua Komisi Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono di The Sultan Hotel, Ahad, 11 November 2018.
Baca: Hidayat: PKS Tak Andalkan Efek Ekor Jas dari Prabowo - Sandiaga