TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri) Agum Gumelar mengklaim organisasinya bersikap netral dalam pemilihan umum presiden mendatang. Menurut dia, meski sudah memiliki hak pilih sebagai masyarakat sipil, anggota Pepabri menggunakan haknya itu secara pribadi.
"Soal calon presiden jangan ada dikotomi sipil dan militer. Siapa yang jadi capres sejauh dilandasi pengabdian harus kita dukung," kata Agum di Istana Negara, Kamis, 24 April 2014. (Baca: Saran Agum ke Prabowo: Jangan Menghujat)
Ia menyatakan Pepabri memiliki sikap yang sama dengan TNI: netral. Sebagai institusi, Pepabri tak pernah mempengaruhi anggotanya untuk memilih atau mendukung calon tertentu. Keterbukaan ini jugalah yang menyebabkan banyak anggota Pepabri yang bebas masuk ke partai politik, bahkan menjadi calon anggota legislatif dan calon presiden.
"Sesuai dengan keyakinan masing-masing saja," kata Agum.
Agum mengatakan pernyataan sikap inilah yang dia sampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan di kantor Presiden. Selain memastikan netralitas Pepabri, ia juga menyampaikan beberapa harapan kepada SBY selaku kepala negara dan pemerintahan.
Salah satunya adalah Pepabri berharap pelaksanaan pemilu presiden dapat berjalan dengan aman, lancar, dan tertib. Pepabri berharap pemerintah benar-benar mampu menjaga stabilitas keamanan dan ekonomi saat pelaksanaan pemilu 9 Juli. (Baca juga: Protes Prabowo di Pepabri: Jangan Didorong!)
Hari ini Agum tiba-tiba datang ke Istana Negara untuk bertemu dengan SBY. Mengenakan kemeja batik berwarna biru, ia datang seorang diri sebagai perwakilan Pepabri. Pertemuan digelar di kantor Presiden dan dihadiri Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri-Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, serta Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto.
FRANSISCO ROSARIANS
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP |Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Hadi Poernomo: Saya Menikahi Anak 'Wong Sugih'
Jokowi Nangis Gara-gara Jam Tangan
Akuisisi Batal, Dahlan: Saya Seolah Menteri Ngawur
Pelawak Oni dan Bekas Bupati Aceng ke Senayan