TEMPO.CO, Surabaya - Ketua tim pemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut satu Prabowo-Hatta, Mahfud Md., menanggapi dengan santai perihal munculnya keterangan dari seorang jurnalis asing bernama Allan Nairn. "Biar rakyat saja yang menilai," ujarnya di Rumah Nusantara Surabaya, Jumat, 27 Juni 2014.
Menurut dia, biarlah nanti rakyat yang akan memilih apakah dengan adanya hasil wawancara itu jadi memilih Prabowo atau tidak pada saat pemilihan presiden nanti. "Serahkan semua sama rakyat. Biarkan rakyat menilai seperti apa," ujarnya singkat.
Nairn adalah pria kelahiran Morristown, New Jersey, Amerika Serikat, tahun 1956 yang berprofesi sebagai jurnalis. Dia mendadak tenar setelah wartawan investigasi itu membuka wawancara off the record dengan Prabowo Subianto.
Nairn pada saat itu menyaksikan sendiri peristiwa yang dikenal dunia sebagai pembantaian militer Indonesia terhadap sekitar 271 warga Dili, Timor Timur. Dokumenter "Massacre: The Story of East Timor" yang diluncurkan Nairn pada 1992 menunjukkan pria itu mengalami luka retak di kepala lantaran dihantam popor senapan M16 oleh tentara Indonesia.
Pada 2010, Nairn mengungkapkan dirinya menjadi incaran militer Indonesia. Dia diancam melakukan pidana lantaran melakukan fitnah. Nairn ketika itu menantang balik agar militer Indonesia menangkapnya sehingga dia bisa membuka kebobrokan militer di pengadilan.
EDWIN FAJERIAL
Berita lain:
Roy Suryo Buka-bukaan Soal Ahok
Ini Kata Cak Lontong Soal Kostum Nazi Ahmad Dhani
Jurnalis Allan Ungkap Pembunuhan Aktivis Aceh
Jiplak Lagu Queen, Tim: Tanggung Jawab Dhani
Begini Petisi Dokter untuk Wali Kota Airin
Jusuf Kalla: Ahmad Dhani Melanggar Hukum