TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum Jakarta Utara Abdul Muin membantah tudingan saksi Prabowo-Hatta tentang adanya upaya pembakaran kotak suara di kantor Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Kesaksian itu disampaikan dalam sidang lanjutan sengketa pemilihan presiden dan wakil presiden di gedung Mahkamah Konstitusi pada Kamis, 14 Agustus 2014. "Itu fitnah. Tidak benar ada 265 kotak suara yang akan dibakar," kata Abdul saat dihubungi pada Senin, 18 Agustus 2014.
Menurut Abdul, penghitungan suara sudah dilakukan sesuai dengan prosedur. Semua komponen, dari saksi pasangan calon nomor urut satu dan dua, panitia pengawas kecamatan, hingga kepolisian, turut hadir dan menyaksikan seluruh proses penghitungan suara.
Saksi Prabowo bernama Sugiyono itu sebelumnya memberi kesaksian bahwa, ketika mendatangi kantor Kecamatan Cilincing pada pukul tiga dinihari, dia melihat kotak suara dibongkar lalu isinya dipindahkan ke kardus. Saat bertanya kepada panitia pengawas kecamatan setempat, Sugiyono mendapat jawaban kotak suara itu akan dibakar.
Namun kesaksian ini dibantah Abdul. Menurut dia, kesaksian Sugiyono tidak masuk akal. Pada saat itu, kata Abdul, petugas hanya ingin menutup kantor kecamatan. Seluruh berita acara di Kecamatan Cilincing telah diselesaikan tanpa masalah. Saksi dari kedua kubu juga turut menandatangani berita acara itu.
"Pembukaan kotak suara disaksikan oleh kedua kubu. Semua sudah dijalankan sesuai prosedur. Saat Sugiyono datang, kantor kecamatan akan ditutup. Namun dia malah bilang kotak suara akan dibakar," kata Abdul.
Abdul juga menambahkan, telah dilakukan pemungutan suara ulang di sejumlah TPS bermasalah di Kecamatan Cilincing.
Dalam kesaksiannya, Sugiyono mengaku mendengar rencana pembakaran kotak suara dari laporan masyarakat. Saat itu dia sendiri sedang tidak berada di kantor kecamatan. Sugiyono langsung mendatangi kantor itu begitu mendapat laporan tersebut.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Terpopuler
Fahri Hamzah Disebut Terima US$ 25 Ribu dari Nazar
Jadi Bos Pertamina, Apa Prestasi Karen
Bagaimana ISIS Hancurkan Toleransi Beragama di Irak?
Bagaimana PRT Pembunuh Bayi di Riau Dibekuk?